Kemenkes RI Membentuk Strategi Guna Tingkatkan Layanan Kesehatan Pasca Pandemi COVID-19

- 13 Agustus 2022, 14:51 WIB
Ilustrasi Kemenkes RI Membentuk Strategi Guna Tingkatkan Layanan Kesehatan Pasca Pandemi COVID-19
Ilustrasi Kemenkes RI Membentuk Strategi Guna Tingkatkan Layanan Kesehatan Pasca Pandemi COVID-19 /foto ANT

Portal Kudus - Pandemi COVID-19 telah mengajarkan bahwa tak ada satupun orang di dunia ini yang aman.

Kejadian pandemi COVID-19 yang muncul secara tiba-tiba hingga banyak orang yang terpapar virusnya.

Bahkan tak sedikit pula korban jiwa akibat terpapar virus COVID-19.

Tragedi COVID-19 juga memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana seharusnya kita menjaga kebersihan dan kesehatan.

Baca Juga: 10 Ucapan Hari Pramuka yang Membangkitkan Semangat dan Tidak Mudah Menyerah

Baik diri sendiri, sekitar, maupun lingkungan kita.

Seperti yang kita ketahui bahwa garda terdepan yang merawat pasien COVID-19 adalah pelayanan kesehatan.

Selama pandemi COVID-19 ini dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih siaga, antisipatif, dan responsif.

Serta tangguh dalam menghadapi ancaman masalah kesehatan yang terjadi saat ini maupun di masa yang akan datang.

Selain fokus pada penanganan pandemi COVID-19, pada saat yang sama Kemenkes juga dihadapkan pada penanganan Penyakit Tidak Menular (PTM).

Berangkat dari gagasan ini, Kementerian Kesehatan menyusun langkah konkrit.

Baca Juga: Jelang Hari Pramuka ke 61, Mari Memaknai Arti yang Terkandung dalam Hymne dan Mars Pramuka

Yaitu dengan melakukan transformasi sistem kesehatan yang fokus pada 6 pilar.

Salah satunya transformasi layanan rujukan yang bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.

Ini merupakan wujud transformasi layanan rujukan, Kementerian Kesehatan mengembangkan layanan unggulan.

Serta jejaring pelayanan rujukan untuk penanganan empat penyakit tidak menular yakni stroke, kanker, jantung dan ginjal.

Empat penyakit tersebut jumlahnya terus meningkat serta menjadi penyebab utama kematian dan berkontribusi pada besarnya biaya kesehatan.

''Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan.

Terhadap penyakit katastropik terutama di Daerah Terluar, Pedalaman dan Kepulauan (DTPK).

Kita perlu dorong, karena pelayanan rujukan rumah sakit sangat penting untuk masyarakat,'' kata Wakil Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Peringati Hari Pramuka ke 61, Ramaikan Klik dan Bagikan 20 Link Download Twibbon, Upload Foto Terbaikmu

Untuk layanan penyakit jantung misalnya, sekarang ini belum banyak Kabupaten atau Kota yang mampu melakukan pemasangan ring jantung.

Tak jarang pasien harus menunggu dalam jangka waktu yang lama bahkan ada juga yang memilih berobat ke luar negeri.

Walau pasti mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Bahkan untuk biaya transportadi dan biaya tidak terduga lainnya.

''Transformasi Ini harus segera kita lakukan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan di Indonesia.

Sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengantre lama demi bisa berobat,'' kata Wamenkes.

Melalui transformasi ini, 514 Kabupaten atau Kota ditargetkan memiliki rumah sakit.

Rumah sakit tersebut yang mampu melakukan pelayanan kesehatan untuk keempat penyakit tersebut.

''Visi mempercepat cakupan pelayanan rumah sakit untuk 4 penyakit katastropik sedang kita lakukan.

Yaitu dengan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Kita targetkan 34 provinsi memiliki minimal 1 rumah sakit tingkat paripurna atau utama.

Baca Juga: Contoh Proposal Agustusan Lengkap Biaya Pengeluaran

Serta 507 kabupaten atau kota memiliki minimal 1 rumah sakit tingkat menengah,'' ujar Wamenkes.

Demi mencapai target tersebut, pengembangan layanan rumah sakit akan dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama, progresnya ditargetkan mencapai 50% di tahun 2025, sedangkan tahap kedua ditargetkan rampung 100% di tahun 2027.

Guna mencapai target tersebut, Wamenkes menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

Dibutuhkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor termasuk sektor swasta.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 Halaman 19, Nama Pendiri Negara dan Nlai Semanat Tabel 1.4

Untuk membantu pemerataan akses dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.

''Banyaknya rumah sakit swasta dengan sumber dayanya diharapkan dapat berperan aktif untuk mendukung program pemerintah.

Yakni mengembangkan center of excellence dan mengembangkan layanan prioritas Kardiovaskular, Kanker, Stroke dan Uronefrologi.

Kita perlu perkuat dalam kerangka penyediaan layanan kesehatan yang bermutu, berkualitas dan mudah diakses masyarakat,'' harap Wamenkes.

Itulah kiranya strategi yang dibentuk Kemenkes RI guna tingkatkan layanan kesehatan pasca pandemi COVID-19.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x