Curah Hujan Tinggi, BPBD Jateng Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Terhdapa Bencana Alam

- 26 November 2021, 22:22 WIB
BPBD Jawa Tengah
BPBD Jawa Tengah /Jatengprov.go.id/

Portal Kudus - Hampir semua daerah di Jawa Tengah merupakan kawasan dengan tingkat kerawanan bencana alam cukup tinggi.

Saat curah hujan tinggi warga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana tanah longsor dan banjir.

“Jawa Tengah hampir semua daerahnya mempunyai risiko tinggi bencana. Terkait dengan hujan, daerah-daerah yang rawan longsor di perbukitan, seperti Kabupaten Magelang, Wonosobo, Banjarnegara, dan Batang harus meningkatkan kewaspadaan,” kata Sekda Jateng Sumarno di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah pada 25 November 2021.  

Info Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberitahukan musim hujan tahun 2021 terjadi pada September dan puncaknya diperkirakan pada November 2021 sampai Januari 2022 sehingga minta agar melakukan langkah antisipasi.

Baca Juga: 810 Guru Wiyatabakti Diberi Kesempatan Jadi PPPK di Kabupaten Batang

“Karena kemarin informasi dari BMKG, pada akhir November 2021 kita harus waspada dengan cuaca ekstrem. Maka ini kita koordinasi kesiapsiagaan bencana menyangkut sarana prasarana, logistik, dan sebagainya,” kata Sumarno.

Di hadapan peserta rapat koordinasi ‘Sistem Komando Penanganan Bencana Hidrometeorologi dan Geologi’ itu, Sekda menyebutkan sebanyak 13 kabupaten dan kota di Jawa Tengah telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Siaga Tanggap Darurat Bencana.

Pihaknya juga meminta kepada pemkab dan pemkot segera mengaktifkan sistem komando penanganan yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait.

Baca Juga: Maaf Kategori Nama-nama Berikut Tidak Akan Mendapat Dana KJP Plus Tahap 2, Berikut Daftar Kategori Siswanya

Dijelaskan bahwa bencana tanah longsor, banjir, gempa, tsunami, angin puting beliung, kekeringan, dan gunung berapi terjadi karena faktor geografis wilayah Jawa Tengah yang terdiri banyak daerah pegunungan dan perbukitan, lempeng tektonik paling aktif di dunia, cuaca ekstrem. Hal itu diperburuk dengan kepedulian masyarakat.

Halaman:

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x