Komunitas Pemilik dan Pengayuh Sepeda Tua di Kabupaten Kudus Mengibarkan Bendera di GOR Wergu Wetan

- 18 Agustus 2021, 08:14 WIB
Ilustrasi Bendera Merah-Putih.
Ilustrasi Bendera Merah-Putih. /PIXABAY/mufidpwt

Portal Kudus-Pada 17 Agustus 2021 Komunitas pemilik dan pengayuh sepeda tua di Kabupaten Kudus ikut merayakan HUT RI.

Komunitas pemilik dan pengayuh sepeda tua menggelar upacara bendera di halaman GOR Wergu Wetan.

Berbagai kostum digunakan sebagai representasi nasionalisme.

Baca Juga: Anak-Anak Kampung Nelayan di Kabupaten Jepara Mengibarkan Bendera Merah Putih di Tepi Pantai

Sebagaimana dikutip Portal Kudus dari SuaraMerdeka dalam artikel berjudul Patriotisme Pesepeda Tua, ‘Pengkhianat Bangsa’ Dibambu Runcing

Menenteng aneka pit lawas mereka mengenakan kostume pejuang, kejawen hingga parodi yang melakokan sebagai ''pengkhianat bangsa''.

Seorang renta menggunakan pakaian compang-camping yang seakan-akan ditusuk dari perut tembus punggung dengan bambu runcing.

Kondisi tersebut menggambarkan perlakuan yang akan diterima semua pengkhianat bangsa.

Usai upacara, sejumlah warga berebut berfoto dengan sosok tersebut.

Seseput Onta-onta Tok, Bambang Sudiarto menyatakan kegiatan tersebut diikuti komunitas ontelist, sebutan pengayuh sepeda tua jenis onta, dari Kudus dan Demak.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Konstitusi Republik Indonesia 2021, Berikut Twibbon Hari Konstitusi Indonesia 18 Agustus

Selain OOT, Ontoseno dan Napas Tua, sejumlah warga berkontribusi mengikuti kegiatan tersebut.

''Ini bagian dari upaya membangkitkan semangat nasionalisme,'' katanya.

Peserta upacara menggunakan atribut seperti pejuang. Mereka berusaha menggambarkan kondisi pejuang kemerdekaan saat itu, dari senjata yang dibawa mulai dari senapan hingga bambu runcing.

''Saat ini kita berjuang melawan pandemi,'' tandasnya.

Baca Juga: Tanggal 18 Agustus Merupakan Hari Konstitusi Indonesia, Berikut Sejarahnya

Peserta upacara, Iyan Sugianto, berharap nostalgia yang dibangkitkan melalui berbagai atribut yang digunakan diharapkan semakin membumikan semangat nasionalisme.

Upacara yang digelar berbagai komonitas pemilik sepeda jadul tersebut merupakan bagian dari nguri-uri merah putih dengan segala implementasinya.

Dia berharap, kegiatan serupa digelar setiap tahun. Kegiatan merupakan tetenger penanda kesinambungan untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa.

''Semoga generasi muda senantiasa mengenang perjuangan generasi pendahulu yang memperjuangkan kemerdekaan,'' ujarnya.***(Anton WH/Suara Merdeka Muria)

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka Muria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah