Wakil Gubernur Jawa Tengah Memastikan Program Insentif Bagi Pengajar Agama di Jawa Tengah Ttetap Berjalan

- 15 Agustus 2021, 20:15 WIB
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 di Posko Santri Gayeng, Jalan Sumbing, Kota Semarang. Media Purwodadi/Dokumen Gus Yasin
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 di Posko Santri Gayeng, Jalan Sumbing, Kota Semarang. Media Purwodadi/Dokumen Gus Yasin /
Portal Kudus-Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen memastikan program insentif bagi pengajar agama di Jawa Tengah pada 2021 masih bergulir, meski di tengah pandemi Covid-19. Untuk alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp254.246.000.000.
 
“Memang akhir ini banyak dari guru yang menanyakan terkait insentif dari pemprov. Dan alhamdulillah program ini masih berlanjut dengan alokasi anggaran sebesar Rp254 miliar lebih,” ujarnya, usai Upacara Peringatan HUT ke-71 Provinsi Jawa Tengah, Minggu 15 Agustus 2021.
 
 
Menurutnya, program tersebut mulai dilaksanakan sejak 2019 dan akan terus bergulir hingga 2022 mendatang. Pada 2021, ada 211.455 orang guru, baik dari agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu dan Budha yang akan menerima insentif.
 
 
“Ini untuk guru madin, TPQ dan madrasah di pondok peantren. Selain itu juga guru pengajar di vihara, gereja dan agama yang ada di Indonesia,” papar Gus Yasin, sapaan wagub.
 
 
Untuk saat ini, jelas Gus Yasin, pihaknya sedang melakukan validasi data penerima insentif. Sebab, selama pandemi terjadi perubahan data.
 
“Jadi informasi saat ini sudah saya paraf dan sudah di-acc Pak Gubernur. Karena pendemi ada guru yang terpapar dan ada perubahan data, maka perlu penyelarasan, memasukkan input penerima baru. Ini masih proses di Bank Jateng Syariah untuk pendataan dan penyaluran,” terangnya.
 
 
Dengan adanya program tersebut, Gus Yasin berharap dapat meningkatkan kesejahteraan. Sekaligus memantapkan para pengajar keagamaan, untuk mendedikasikan diri dalam menyikapi moral anak bangsa saat ini.
 
“Harapan pertama memang munculnya program ini kita melihat bahwa madrasah dan diniyah nonformal itu masih belum tersentuh pemerintah. Maka kami mengusulkan instentif untuk kesejahteraan agar guru keagamaan lebih mantap lagi untuk mendedikasikan penididkan agama, untuk menyikapi moral anak bangsa,” tandas Wagub.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x