Peringatan HUT Jawa Tengah Ke-71 Dilakukan Secara Terbatas dan Taat Prokes

- 15 Agustus 2021, 19:26 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pimpin upacara peringatan Puncak Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Tengah ke71 tahun 2021 berlangsung di Halaman Kantor Pemprov Jateng pada Minggu 15 Agustus 2021.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pimpin upacara peringatan Puncak Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Tengah ke71 tahun 2021 berlangsung di Halaman Kantor Pemprov Jateng pada Minggu 15 Agustus 2021. /Diskominfo Jateng
Portal Kudus-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Provinsi Jawa Tengah dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan (prokes) ketat, di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Minggu 15 Agustus 2021.
 
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk saling menguatkan di masa pandemi Covid-19 ini.
 
 
Selain dihadiri forkopimda Jateng, dalam upacara peringatan itu Ganjar juga mengundang relawan, penyintas Covid-19, nakes hingga petugas pemulasaraan. Ini sebagai apresiasi terhadap mereka yang terlibat langsung berkontribusi pada penanganan pandemi Covid-19. 
 
 
Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengobarkan semangat untuk kuat melawan pandemi. Dia mengingatkan, masa-masa berat seperti ini juga pernah dilewati nenek moyang tanpa menyerah. Menurut dia, nenek moyang telah memberi contoh dengan keterbatasannya menolak kalah dari wabah.
 
“Semua bergerak dan berusaha, berikhtiar sekuat-kuatnya, sebisa-bisanya. Ibarat pepatah Jawa, ‘diobong ora kobong, disiram ora teles’. Bahwa seberat apapun cobaan hidup, kita harus kuat dan tangguh menghadapinya,” ujar Ganjar.
 
Dia juga mengingatkan perlunya kesadaran peran dari masing-masing individu. Misalnya, sebagai aparatur sipil negara harus melayani, maka beri pelayanan terbaik pada masyarakat dengan ikhlas dan tidak mengeluh.
 
 
Selain itu, Ganjar meminta agar seluruh pihak saling menguatkan, mulai dari hal yang terkecil. Misalnya saling mengingatkan untuk disiplin mrnjaga prokes atau mau divaksin. Dalam hal ini Ganjar telah membuat gerakan Eling lan Ngelingke.
 
Contoh lain tindakan saling menguatkan yakni dengan menyisihkan rezeki untuk jajan atau berbelanja di warung tetangga. Di kalangan ASN, gerakan tersebut telah dilakukan.
 
“Ini mungkin kecil bagi kita, tapi bagi warga manfaatnya sangat besar,” ujar Ganjar.
 
Kesadaran untuk saling menguatkan juga perlu dilakukan antaraparatur di setiap instansi dan semua level. Hal ini yang mendasari dimulainya Rembug Desa. Yakni sebuah ikhtiar kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan para kepala desa.
 
“Karena kita sadar para kades dan perangkatnya, adalah perwira yang ada di garis depan perlawanan pandemi,” ujarnya. 
 
 
Dalam keadaan ini, Ganjar meminta kepada seluruh pihak agar tidak saling menjatuhkan atau berpangku tangan. Semua harus sadar akan tanggung jawabnya. 
 
“Saat ini kita sedang berjuang untuk kemanusiaan, bukan untuk pamer jabatan apalagi membanggakan kekuasaan. Jika kesadaran peran ini benar-benar tumbuh ing manah panjenengan, Insyaallah, kita semua akan jadi generasi tangguh,” tegas Ganjar.
 
Di usia ke-71 tahun ini, lanjutnya, diharapkan jadi momen tepat untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kemampuan untuk mewujudkan Jawa Tengah Tangguh.
 
“Ayo, siapkan diri kita, siapkan pikiran, jiwa dan raga kita untuk memasuki era baru. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan kekuatan,” tegas Ganjar.***

Editor: Sugiharto

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x