“Modal awalnya dari Kemensos, namun tidak bisa kami sebutkan nilainya. Ini sudah dilepas dan kami yang mengelola,” ujar Nurul.
Ada banyak jenis usaha dalam wadah SKA ini. Yakni kafe, galeri untuk memasarkan produk disabilitas, terutama batik ciprat dan produk Shelter Workshop Peduli (SWP). Jenis usaha lainnya ada laundry, toko Kartini Mart, penjualan tanaman hias, ditambah jasa pijat yang beroperasi mulai Bulan Juli lalu.
“Di tiap unit usaha ada pendamping sosial yang memandu mereka, sehingga para disabilitas bisa belajar usaha di sini,” imbuhnya.
Baca Juga: Buku Nikah Digital, Kemenag Kabupaten Rembang Tinggal Menunggu Petunjuk Teknis
Baca Juga: Buku Nikah Digital, Kemenag Kabupaten Rembang Tinggal Menunggu Petunjuk Teknis
Menurut Nurul, progres usaha kafe, galeri, dan tanaman hias cukup bagus. Namun jenis usaha lainnya masih perlu upaya pengembangan.
“Tanaman hias yang dikelola disabilitas intelektual kerap dibawa mengikuti pameran. Juga produk yang dipajang di galeri selalu laku keras tiap diikutsertakan dalam pameran,” pungkasnya.***