Sejarah Perkembangan Teknologi Pemutar Musik di Indonesia dari Tahun 1800-an Hingga Sekarang

- 10 Maret 2021, 15:05 WIB
Illustrasi musik. /pixabay/stevepb
Illustrasi musik. /pixabay/stevepb /Illustrasi musik. /pixabay/stevepb

Teknologi pemutar musik ini bernama Fonograf. Merupakan alat perekam dan juga pemutar suara yang hits pada masa itu.

Fonograf menjadi alat musik yang cara kerjanya sangat sederhana. Di alat musik ini terdapat jarum dan aluminium foil yang dibungkus dengan sebuah silinder besi.

Musik akan berputar ketika jarum yang terpasang pada Fonograaf menggores aluminium foil yang ada di silinder besi.

Baca Juga: 22 Februari: Hari Kepanduan Dunia, Inilah Sejarah Dibalik Adanya Pramuka di Indonesia

  1. Gramofon

Teknologi pemutar musik ini populer pada tahun 1960-an. Gramofon mengeluarkan musik dengan memanfaatkan teknologi piringan hitam.

Piringan hitam ini menjadi salah satu barang yang sangat langka untuk saat ini. Namun, menjadi barang yang sangat populer pada masa dulu.

Piringan hitam biasa disebut Vinyl, yang memiliki desain yang aesthetic dan juga unik. Selain itu, Vinyl juga dikemas dengan cover yang menarik.

Pada jaman dulu, hanya orang elite yang bisa membeli dan memiliki Gramofon dan juga Vinyl. Karena pada masa itu harganya cukup mahal.

Baca Juga: 19 Februari: Sejarah Kedatangan F-86 Sabre, Kenangan Burung Besi Penjaga NKRI

  1. Radio AM/FM

Menjadi alat musik yang digemari sebagian besar masyarakat Indonesia pada jaman dulu. Saat ini, Radio di Indonesia juga masih diminati oleh masyarakat, namun tidak se-eksis dulu.

Halaman:

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: Kemenkominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah