LAPAN menyebutkan ada 3 kondisi yakni sinoptik, meso dan lokal yaitu:
1. Kondisi sinoptik
Terdapat vorteks Borneo dan westerly burst (angin baratan kuat) dari Samudra Hindia. Kecepatan burst yaitu 7-8 m/s pada ketinggian 1,5 km, yang lebih kuat dibandingkan klimatologis angin monsun baratan (~3 m/det).
Baca Juga: Merinding! Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Terdengar Ledakan sebelum Jatuh
2.Kondisi meso
Di sekitar lokasi kejadian terdapat konvergensi angin dari utara dan barat di permukaan (10 m) yang telah mengintrusi kelembaban dan menumbuhkan sistem konveksi baru dari Laut Jawa ke utara Jakarta.
3. Kondisi lokal
Pertumbuhan sistem konveksi di atas lokasi kejadian menunjukkan koneksi antara sistem konveksi skala meso di bagian utara dan di selatan. Koneksi ini menunjukkan sistem konveksi di utara tersebut berperan menginduksi konveksi baru sekaligus mengalami propagasi ke selatan.***(Julkifli Sinuhaji/PikiranRakyat)