3 Analisa Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air Menurut Lapan

- 10 Januari 2021, 19:52 WIB
Petugas yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan POLRI saling membantu mengangkat puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Minggu, 10 Januari 2021.
Petugas yang terdiri dari Basarnas, TNI, dan POLRI saling membantu mengangkat puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Minggu, 10 Januari 2021. /Aldiro

LAPAN menyebutkan ada 3 kondisi yakni sinoptik, meso dan lokal yaitu:

1. Kondisi sinoptik

Terdapat vorteks Borneo dan westerly burst (angin baratan kuat) dari Samudra Hindia. Kecepatan burst yaitu 7-8 m/s pada ketinggian 1,5 km, yang lebih kuat dibandingkan klimatologis angin monsun baratan (~3 m/det).

Baca Juga: Merinding! Detik-detik Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Terdengar Ledakan sebelum Jatuh

2.Kondisi meso

Di sekitar lokasi kejadian terdapat konvergensi angin dari utara dan barat di permukaan (10 m) yang telah mengintrusi kelembaban dan menumbuhkan sistem konveksi baru dari Laut Jawa ke utara Jakarta.

3. Kondisi lokal

Pertumbuhan sistem konveksi di atas lokasi kejadian menunjukkan koneksi antara sistem konveksi skala meso di bagian utara dan di selatan. Koneksi ini menunjukkan sistem konveksi di utara tersebut berperan menginduksi konveksi baru sekaligus mengalami propagasi ke selatan.***(Julkifli Sinuhaji/PikiranRakyat)

Halaman:

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah