Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah Ketimbang Negara Lain, Satgas Covid 19: Jangan Lengah

14 November 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi Virus Corona.* /

Portal Kudus – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menerangkan, angka kasus aktif relatif turun dan angka kesembuhan juga meningkat bahkan di atas rata-rata dunia.

Meneurutnya Penanganan kasus pandemi Covid-19 di Indonesia sekarang ini terus bergerak ke arah yang diharapkan.

 

 

Berdassarkan data yang disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, melalui konferensi pers secara daring, Selasa 10 November 2020.

Perbandingan kasus aktif hari Selasa 10 November, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 3.779 kasus, jumlah kasus aktif hari ini sebanyak 53.846 kasus atau 12,12%, dibandingkan rata-rata dunia sebesar 27,16%.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Golongan yang Jelas Tak Bisa Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Bila Sudah Dibuka

"Sedangkan jumlah kesembuhan kumulatif 375.741 kasus atau 84,6%. Dimana kasus sembuh dunia adalah 70,35%. Untuk jumlah kasus meninggal kumulatif sebanyak 14.761 atau 3,3% dimana kasus meninggal dunia sebesar 2,47%," kata Wiku.

Dari grafik data Kementerian Kesehatan per 8 November 2020, melihat grafik kasus aktif Covid-19 berada di level 12,16% dan lebih rendah dari rata-rata dunia mencapai 27,16%.

 Baca Juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Di Indonesia Meningkat, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Apabila dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara saja, Indonesia lebih rendah dari Malaysia (27,4%) dan Myanmar (22,39%).

Dari negara-negara di benua Eropa dan Amerika, kasus aktif Indonesia lebih rendah. Negara-negara Eropa dan Amerika seperti Perancis (90,55%), Belgia (91,47%), Swiss (60,64%), Jerman (35,95%) Amerika Serikat (34,78%).

"Sekali lagi, hal ini menunjukkan bahwa penganan Covid-19 di Indonesia sudah on the track atau sesuai. Bahkan dengan rendahnya angka kasus aktif Indonesia, kita juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global," tambah Wiku.

Pencapaian yang baik ini harusnya tidak membuat semua pihak lengah. Pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentigan lainnya untuk berkolaborasi menakan angka kasus aktif.

Indonesia bisa belajar dari negara tetangga seperti Thailand (3,09%) dan Singapura (0,09%).

Lalu pada kasus meninggal, Indonesia masih dapat terkendali laju penambahan kasusnya. Di negara-negara lain terlihat laju penambahan kasus yang signifikan dalam waktu singkat. "Sementara Indonesia mampu mengendalikan laju kematiannya sehingga tidak ada sudden spike atau loncatan mendadak (grafik data). Ini menunjukkan kehati-hatian ndan kewaspadaan yang tinggi," katanya.

Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja Sulit? Coba Klik Menu FAQ di www.prakerja.go.id, Sebelum Prakerja Gelombang 12

Namun yang masih menjadi catatan dibandingkan negara-negara lain. Saat ini Indonesia angka kematian 3,33%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,47%. Bahkan angka di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia, Amerika dan Eropa. Untuk Asia Tenggara saja Indonesia masih yang tertinggi.***

Editor: Ulul Uliyanto

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler