Asal-Usul Sejarah Hari Santri Nasional Ternyata Berkaitan dengan Peristiwa Berdarah di Surabaya

8 Oktober 2020, 13:05 WIB
suasana Masjid Menara Kudus /totok s/

Portal Kudus - 5 tahun lampau, Keppres No 22/2015 mengenai Hari Santri sudah diberi tanda tangan serta dibaca langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Rupanya, penentuan itu adalah bentuk penghargaan pemerintah pada peranan beberapa santri dalam perjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Menurut Presiden Jokowi, kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 tidak terlepas dari semangat jihad yang diperlihatkan oleh golongan santri.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Hari Santri Nasional : Kisah Perlawanan Bersejarah di Surabaya 1945

Lantas kemungkinan kita akan bertanya-tanya, kenapa penentuan Hari Santri Nasional harus jatuh pada tanggal 22 Oktober? Silahkan kita membuka catatan riwayat!

Rupanya tanggal itu mempunyai hubungan langsung dengan kejadian berdarah saat bangsa Indonesia berusaha menjaga kemerdekaannya.

Kejadian itu ialah maklumat Resolusi Jihad yang dilaksanakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di Surabaya pada tanggal 22 Oktober 1945.

Di hari itu, KH Hasyim Asy'ari mengatakan ke beberapa santrinya untuk turut berusaha untuk menahan tentara Belanda kembali lagi kuasai Indonesia lewat Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Hari Santri Nasional 2020, Yang Cocok Untuk Sosial Media

KH Hasyim Asy'ari mengatakan ke santrinya jika perjuangan bela Tanah Air adalah keharusan buat tiap Muslim.

"Bela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu'ain atau harus buat tiap individu," tutur KH Hasyim Asy'ari.

KH Hasyim Asy'ari, penyeru Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 adalah cikal akan Hari Santri Nasional. Ajakan jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy'ari ini membakar semangat beberapa santri di teritori Surabaya serta sekelilingnya.

Mereka selanjutnya masuk dengan tentara Indonesia untuk menyerbu tempat Brigade 49 Mahratta yang diperintah Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.

Gempuran ini ternyata berlangsung semasa 3 hari beruntun, yakni dari tanggal 27 sampai 29 Oktober 1945.

Baca Juga: Logo dan Tema Hari Santri Nasional 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

Jenderal Mallaby juga meninggal esok harinya pada 30 Oktober 1945. Waktu itu mobil yang ditumpanginya terserang ledakan bom dari beberapa pejuang Tanah Air di teritori Jembatan Merah, Surabaya.

Kematian Mallaby juga menyulut pertarungan berdarah yang lain di kota Surabaya, yaitu Pertarungan 10 November 1945.

Resolusi Jihad yang dideklarasikan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 ini seakan memperingatkan kita tentang fungsi santri dalam perjuangan menjaga kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Teks Sumpah Pemuda dan Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020

Santri yang sering diketahui bergelut sekitar kepentingan agama, rupanya ingin turut berusaha bersama-sama pejuang Tanah Air.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler