Usai Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Benarkah Sanksi FIFA Terhadap Indonesia Akan Terlaksana? Ini Faktanya

4 Oktober 2022, 18:03 WIB
Usai Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, Benarkah Sanksi FIFA Terhadap Indonesia Akan Terlaksana? Ini Faktanya /Afifah Amani/Tangkap Layar: fifa.com (Presiden FIFA)

Portal Kudus - Beredar rumor terkait ancaman sanksi FIFA terhadap Indonesia usai tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu, tepatnya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur usai laga antara Arema FC versus Persebaya Surabaya.

Sebelum adanya rumor sanksi FIFA terhadap Indonesia ini, dilaporkan bahwa terdapat 125 korban yang tewas akibat kerusuhan antara suporter sepakbola dengan aparat keamanan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Presiden FIFA, Gianni Infantino dan juga beberapa pelatih maupun pemain sepakbola dari sejumlah negara dan klub terkenal lainnya telah mengucapkan ungkapan belasungkawa terhadap Indonesia terkait peristiwa memilukan tersebut.

Baca Juga: Sering Cemas Atau Takut Berlebihan? Ini 7 Cara Mengatasi Cemas Atau Takut yang Berlebihan

‘’Bersama FIFA dan komunitas sepakbola dunia, pikiran dan doa kami untuk para korban dan juga masyarakat Republik Indonesia di masa yang sulit ini,’’ ujar Giani.

Lantas, apakah benar FIFA secara resmi melayangkan sanksi FIFA terhadap Indonesia usai tragedi tersebut?

Perlu diketahui sebelumnya bahwa FIFA sendiri belum mengungkapkan adanya sanksi tersebut secara resmi, baik melalui pers maupun media sosial. ]

Adapun rumor dimana FIFA kemungkinan mengancam akan memberikan sanksi terhadap Indonesia itu dimulai pada saat adanya unggahan di Twitter melalui nama pengguna @ragilsempronk pada 2 Oktober lalu.

Baca Juga: Sering Cemas Atau Takut Berlebihan? Ini 7 Cara Mengatasi Cemas Atau Takut yang Berlebihan

Dalam unggahannya tersebut, pengguna ini menyebutkan bahwa FIFA mengancam akan membekukan kompetisi di Indonesia selama 8 tahun ke depan dan dia berharap agar sanksi tersebut segera terlaksana untuk dapat membuat Indonesia jera dan introspeksi diri.

Dan sejumlah orang juga berpendapat bahwa bisa saja nantinya FIFA benar-benar akan memberikan sanksi ini.

Di sisi lain, PSSI juga sebelumnya dikabarkan tengah melakukan komunikasi dengan FIFA agar terhindar dari sanksi FIFA yang mungkin nanti dijatuhkan.

Sekretariat Jenderal PSSI Yunus Nusi telah berusaha menciptakan komunikasi yang baik dengan FIFA agar FIFA tidak langsung memberikan keputusan secara instan jika dijelaskan kronologi peristiwanya dengan baik dan benar.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 132, Ciri-Ciri Teks Eksplanasi Kegiatan 5.2

Sebab seperti yang diketahui oleh publik, biasanya FIFA hanya akan memberikan sanksi terhadap sepakbola suatu negara jika terdapat peristiwa yang berkaitan dengan politik. \

Bahkan hingga hari ini, Selasa 4 Oktober 2022, markas besar FIFA telah menunjukkan belasungkawa terhadap Indonesia dengan menurunkan bendera-bendera setengah tiang.

Selain itu,ada laga pertandingan Real Madrid vs Osasuna pada 2 Oktober 2022 lalu, terlihat adanya lambang bendera Indonesia di layar TV (bagian atas), baik saat anda menyaksikannya secara streaming maupun siaran langsung.

Hal itu menunjukkan bahwa dunia persepakbolaan berbela sungkawa terhadap tragedi Kanjuruhan di Indonesia.

Menurut sejumlah orang, baik suporter maupun aparat keamanan dan bahkan panitia pelaksana saat peristiwa tersebut terjadi merupakan 3 oknum yang berhak disalahkan di mata publik.

Untuk panitia pelaksana, disebutkan bahwa mereka telah mencetak jumlah tiket penonton diluar batas, padahal stadion Kanjuruhan itu terbilang kecil.

Selain itu, terdapat seorang suporter Arema FC yang memprovokasi suporter lainnya usai Arema FC kalah di tangan Persebaya Surabaya.

Alhasil para suporter yang membludak pun turun ke lapangan dengan riuh dan tidak terkendali, mereka menjadi anarkis, hingga aparat keamanan harus menembakkan gas air mata.

Di sisi lain, aparat keamanan juga disalahkan oleh sejumlah pihak karena telah menembakkan gas air mata ke arah tribun yang dimana suporter yang tak tahu apa-apa juga menjadi korban.

Bahkan panitia pelaksana juga menutup pintu keluar stadion di tengah-tengah guyuran gas air mata tersebut, sehingga membuat para suporter sesak nafas dan banyak yang tewas.

Sebagai masyarakat umum, menurut anda, siapakah yang patut bertanggung jawab akan tragedi Kanjuruhan ini?***

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Tags

Terkini

Terpopuler