Begini Sejarah Awal Mula Rivalitas Aremania Suporter Arema FC vs Bonekmania Suporter Persebaya Surabaya

2 Oktober 2022, 14:22 WIB
Ilustrasi Begini Sejarah Awal Mula Rivalitas Aremania Suporter Arema FC vs Bonekmania Suporter Persebaya Surabaya /Dok Arema FC

Portal Kudus - Berikut adalah sejarah awal mula rivalitas antara Aremania suporter Arema FC dan Bonekmania suporter Persebaya Surabaya.

Tak sedikit publik yang mencari sejarah awal mula rivalitas antara Aremania suporter Arema FC dan Bonekmania suporter Persebaya Surabaya pasca tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

Simak sejarah awal mula rivalitas antara Aremania suporter Arema FC dan Bonekmania suporter Persebaya Surabaya yang dilansir Portal Kudus dari Fokus Rembang berikut ini.

Tragedi Kanjuruhan pasca laga Arema FC Malang vs Persebaya Surabaya sedang menjadi berita duka bagi masyarkat Indonesia.

Baca Juga: Kumpulan Link Video Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang Akibatkan 153 Korban Meninggal Dunia

Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 tersebut telah merenggut 153 nyawa.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bermula dari kemarahan suporter tuan rumah atas kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya.

Diketahui, dalam lanjutan pertandingan Liga 1 tersebut Arema FC kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya.

Suporter yang mengamuk kemudian turun dari tribun dan memasuki lapangan.

Aksi tersebut segera dihalau dan diamankan oleh petugas kepolisian yang bertugas di stadion.

Petugas juga menembakkan gas air mata ke arah tribun suporter hingga membuat para penonton kocar-kacir.

Akibat tembakan tersebut banyak suporter mengalami sesak napasa dan terinjak-injak saat hendak menyelamatkan diri.

Akibat tragedi tersebut, Arema FC mendapat hukuman dari PSSI berupa larangan menjadi tuan rumah selama sisa pertandingan kompetisi Liga 1 2022/2023.

Sejarah Rivalitas Suporter Arema FC dan Persebaya

Rivalitas antara suporter Arema FC yang dikenal dengan Aremania dan suporter Persebaya Surabaya atau dikenal dengan Bonek telah berlangsung sejak tahun 90-an.

Dilansir dari akun TikTok @Persebaya Fans, pada mulanya Arema bukanlah rival dari Persebaya karena bermain di kompetisi yang berbeda.

Saat itu Arema bermain di kompetisi Galatama sementara Persebaya berkompetisi di Perserikatan.

Pertemuan Arema dan Persebaya baru terjadi di kompetisi divisi utama Liga Indonesia 1994 setelah PSSI melebur kompetisi Galatama dan Perserikatan.

Pada pertandingan tersebut Arema berhasil mengalahkan Persebaya dengan skor 1-0.

Empat tahun sebelum pertamuan kedua tim di divisi utama Liga Indonesia, gesekan antara suporter Arema dan Persebaya mulai terjadi pada sebuah konser musik grub band Kantata Takwa di Stadion Tambaksari Surabaya pada 23 Januari 1990.

Kala itu arek-arek Malang menguasi depan panggung sambil meneriakkan kata "Arema" yang membuat arek-arek Surabaya harus mundur dan terkalahkan oleh kehadiran suporter Arema.

Tak tinggal diam, arek-arek Surabaya kembali datang dengan jumlah lebih banyak dan berhasil memukul mundur arek-arek Malang hingga keluar Stadion Tambaksari.

Arek-arek Malang pun tidak terima, bentrokan terjadi hingga merembet ke Stasiun Gubeng Surabaya.

Situasi panas antara arek-arek Malang dan Surabaya kembali memanas di sebuah konser Sepultura pada Juni 1992.

Pada konser tersebut arek-arek Surabaya sudah siap menguasai depan panggung dan arek-arek Malang dihalau saat hendak memasuki Stadion Tambaksari.

Karena hal tersebut, bentrokan kembali terjadi di luar Stadion Tambaksari.

Kecemburuan Suporter Malang pada Media Saat Itu

Rivalitas antara suporter Arema dan Persebaya juga dipupuk oleh ketidakadilan media saat itu.

Misalnya, saat Arema atau Persema Malang berhasil menjadi juara tidak banyak media yang memberitakan keberhasilan tersebut.

Jikapun ada, pemberitaan keberhasilan Arema saat itu hanya terdapat pada satu kolom.

Hal berbeda dialami Persebaya di mana keberhasilan mereka akan langsung menjadi head line media ternama di Jawa Timur.

Bahkan, Persebaya selalu menjadi head line meski hanya melakukan latihan rutin di waktu senggang.

Petinggi Bonek Terdahulu Sering Meremehkan Tim Malang

Petinggi Bonek kala itu, Barmen dan Mudayat, seringkali merendahkan Arema atau Persema.

Kala itu, mereka berseloroh bahwa Persebaya tidak mungkin kalah dari tim Malang.

Bahkan, menurut mereka tim Malang tak akan sanggup meski hanya untuk menahan Persebaya.

Pernyataan kedua petinggi Bonek tersebut pun dimuat di media cetak hingga menyakiti hati warga Malang.

Oleh karena itu, arek-arek Malang bermaksud membalas dendam kepada arek-arek Surabaya.

Kemarahan suporter Arema semakin menjadi-jadi saat tersebar isu bahwa arek-arek Surabaya akan datang menantang ke Malang.

Merasa tertantang, arek-arek Malang pun berusaha mencegat arek-arek Surabaya di Lawang.

Namun, aksi tersebut berhasil digagalkan Polisi dan Kodim di Pertigaan Karangluh, Singosari.

Mereka kemudian melampiaskan kekesalan dengan memecahkan kaca mobil dengan plat L.

Sementara itu, di Stadion Gajayana arek-arek Malang membentangkan spanduk bertuliskan "Kalahkan Persebaya, Bungkam Mulut Besar Barmen dan Mudayat. Barmen dan Mudayat Haram Masuk Kota Malang".

Dengan pemberitaan media yang seakan-akan mengadu domba, persetuan antara Aremania dan Bonek semakin terpupuk dan terus memanas hingga saat ini.

Oleh sebab itu, kedua suporter tersebut sering terlibat bentrok.

Bahkan, sampai saat ini suporter kedua tim dilarang melakukan kunjungan ke kandang lawan saat Arema dan Persebaya bertemu dalam suatu pertandinga.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: Fokus Rembang

Tags

Terkini

Terpopuler