Tari Piring Berasal dari Daerah Mana? Simak Asal Usul dan Sejarah Tari Piring

7 April 2022, 21:03 WIB
Tari Piring Berasal dari Daerah Mana? Simak Asal Usul dan Sejarah Tari Piring /

Portal Kudus - Salah satu tari tradisional yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat adalah tari piring.

Tari piring adalah tarian tradisional Sumatera Barat yang menampilkan atraksi menggunakan aksesoris pelengkap piring.

Secara tradisional, tari ini berasal dari daerah Solok, Sumatra Barat namun dimasa kini tari ini bisa dijumpai hampir diseluruh Sumatera Barat bahkan daerah lainnya khususnya saat festival kebudayaan.

Baca Juga: ARTI Tanda ; (Titik Koma), Tato Titik Koma Artinya Begini, Pahami Makna Perjuangan Di Balik Tanda Titik Koma

Saat pementasan tarian piring akan tampak gerakan-gerakan khas menggunakan kedua tangan para penari sambil menggenggam piring sebagai ciri khas dari tari ini sehingga disebut atau familiar dengan nama tari piring.

Selain khas dengan piring, tarian ini juga dipadukan dengan busana tradisional khas sumatera barat serta musik pengiring khas lagu daerah minangkabau.

Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau silek.

Baca Juga: Daftar Menu Makanan yang Harus Dihindari Saat Sahur Ramadhan 2022, Salah Satunya Makanan Pedas

Tari piring ini dipopulerkan oleh Huriah Adam. Saat ini tari piring dipertunjukkan untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat.

Menurut legenda awal kemunculannya, Tari Piring ini berfungsi sebagai tarian dalam upacara kesuburan.

Tarian ini juga menjadi salah satu bentuk seni tradisional yang banyak sekali menyimpan nilai-nilai estetis yang cukup tinggi dan mengandung nilai-nilai kebudayaan leluhur yang sangat mendalam.

Baca Juga: Fujiko A Fujio, Pencipta Manga ‘Ninja Hatori’ Meninggal di Usia 88 Tahun

Tari ini juga merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah.

Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa.

Baca Juga: 7 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan, Ternyata Banyak Sekali Manfaatnya

Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.***

Editor: Sugiharto

Tags

Terkini

Terpopuler