Meski demikian, selama puasa dalail ia kerap tidak kebagian nasi saat sore menjelang buka puasa.
Sebab, ratusan santri pada masa itu selalu berebut nasi untuk makan.
Lantaran hal itu, ia pun kerap membeli nasi di sebuah warung di Desa Soditan Lasem yang tak jauh dari pondoknya.
Baca Juga: Dindukcapil Rembang Buka Layanan Melalui Aplikasi Whatsapp, Catat Nomornya
Warung itu milik Lek Las, yang namanya Warung Djiancoek.
Masa itu, dengan uang Rp 500, sudah dapat nasi lengkap dengan lauknya.
Mengenang masa sulit ketika nyantri tersebut, ia pun membuka warung Prasmanan Djiancoek.
Djiancoek 1 berdiri sekira setahun lalu, diususul Djiancoek 2 sekira tiga bulan lalu.
“Pesan Bu Nyai saya, ‘kalau ada orang minta makan jangan ditolak’. Maka saat saya punya warung, ingin orang-orang kecil bisa makan kenyang bebas memilih lauk dengan harga murah. Saya ikhlas dan niati ibadah,” jelas istri dari Suwardi (38) tersebut.
Baca Juga: Dindukcapil Rembang Buka Layanan Melalui Aplikasi Whatsapp, Catat Nomornya