Portal Kudus - Dalam menekan angka stunting di Kabupaten Pati, Puskesmas Batangan melakukan pembagian susu gratis ke masyarakat.
Program itu hasil dari bantuan Alfamart yang bekerjasama dengan PMI Kabupaten Pati.
Sebagai langkah perbaikan gizi masyarakat, susu akan dibagikan di ke berbagai wilayah.
Dilansir Portalkudus.com dari berita Suara Merdeka Muria berjudul Tekan Stunting, Bagi Susu Gratis Jadi Progam Puskesmas Batangan
Sedikitnya 56 karton susu bakal dibagikan di wilayah Pati.
Baca Juga: Pemkab Blora Anggarkan 11.000 Vaksin PMK
Bambang Susatyo, petugas gizi Puskesmas Batangan mengatakan, progam pembagian susu itu dinilai penting untuk pencegahan stunting.
Rencananya, dia akan mendistribusikan puluhan karton susu itu ke 18 desa di Kecamatan Batangan.
“Terutama untuk yang menjadi lokus stunting. Di Kecamatan Batangan sendiri masih ada dua lokus yakni di Desa Tlogomojo sebanyak 9 kasus dan desa Kedalon sebanyak 24 kasus stunting,” terangnya.
Baca Juga: Lagi, Satpol PP Rembang Razia Warkop dan Kafe Karaoke
Sementara di Kecamatan Batangan sendiri tercatat angka stunting masih di kisaran lima persen.
Jumlah itu diakuinya menurun bila dibandingkan dengan data tahun lalu.
Yakni sesuai data elektronik pencatat gizi laporan berbasis masyarakat yang mencatat 10 persen.
Baca Juga: Siapkan 1,7Miliar, Pemkab Rembang Revitalisasi Alun-Alun Rembang, Tugu Adipura dan Titik Lainnya
“Dalam penanganannya kami memang melakukan konvergensi. Selain dari tim stunting juga gizi, promkes, sanitasi, bidan maupun kader posyandu. Selain itu juga dibantu sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD lainnya,” tambahnya.
Pemberian susu itu sendiri dinilai bisa membantu penanganan gerakan seribu hari pertama kelahiran.
“Kalau targetnya tentu bisa turun setidaknya hingga 2 persen. Apalagi Pati cukup kaya hasil bumi. Baik padi maupun perikanannya,” paparnya.
Baca Juga: Selamat, SKB Jepara Telah Mewisudakan 118 Warga Belajarnya
Sementara itu, Muhammad farouq asrori regional corporate communication manager PT Sumber Alfaria Trijaya wilayah Indonesia Timur mengatakan, progam bantuan susu itu merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaannya.
“Ada enam pilar CSR. Diantaranya adalah untuk pendidikan dan sumber daya manusia (SDM),” ujarnya.
Terkait susu untuk anak-anak sendiri menurutnya sejalan dengan arahan bupati dengan penangan angka stunting. Terutama dalam memperbaiki gizi dengan meminum susu.
“Kalau secara nasional sebenarnya ada 200 ribu karton susu yang dibagikan ke seluruh Indonesia,” tandasnya.***