Game RP melibatkan peran-peran di mana pemain berperilaku dan bertindak sesuai dengan karakter yang mereka perankan.
Pemain biasanya memilih karakter yang memiliki sifat yang berbeda dengan diri mereka di dunia nyata.
Misalnya ada seorang anak yang berusia 11 tahun, tetapi memainkan peran dan menjalani kehidupan di game seolah-olah sudah berumur 20 tahun.
Pemain hanya perlu membuat akun baru dan memilih karakter yang ingin mereka perankan di game Role Player atau RP.
Ketika berinteraksi dengan orang lain, pemain akan berperan sebagai karakter yang mereka pilih. Namun, pemain tidak diizinkan untuk mengungkapkan identitas asli mereka.
Pemain game RP biasanya akan mendalami karakter tersebut dengan berpura-pura melakukan kegiatan yang dilakukan karakternya.
Genre game seperti ini dikenal sebagai role-playing game (RPG). Cara memainkannya tidak jauh berbeda, di mana pemain berperan sesuai dengan karakter yang mereka mainkan.
Meskipun game RP sering dipilih sebagai cara untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari, tetapi juga dapat memiliki dampak negatif bagi pemainnya terutama anak-anak.