Apa Itu Tahun Kabisat? Kenapa di Bulan Februari? Simak Penjelasan Berikut Ini

- 1 Februari 2022, 20:02 WIB
Apa Itu Tahun Kabisat? Kenapa di Bulan Februari? Simak Penjelasan Berikut Ini
Apa Itu Tahun Kabisat? Kenapa di Bulan Februari? Simak Penjelasan Berikut Ini /PEXELS/

Portal Kudus - Dalam penanggalan kalender Masehi, terdapat tahun Kabisat yang memiliki jumlah hari lebih dari tahun biasa.

Jika umumnya tahun memiliki jumlah 365 hari, maka dalam tahun Kabisat terdapat jumlah 366 hari dalam satu tahun.

Penambahan satu hari di tahun Kabisat ini terjadi di bulan Februari. Penanggalan Februari yang biasanya hanya sampai 28 hari dalam satu bulan menjadi 29 hari.

Baca Juga: Kata-kata Motivasi Bulan Februari 2022 untuk Caption Media Sosial

Mengutip dari math.ipb.ac.id, dengan sistem yang dikenalkan oleh Julius Caesar ini, satu tahun pada dasarnya terdiri atas 365 hari.

Namun, jumlah ini masih kurang dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya (tahun tropis), yakni mendekati 365.25 hari.

Dengan demikian masih dibutuhkan 0.25 = 1/4 hari dalam setahun. Karena itulah dibuat aturan, empat tahun sekali ditambah satu hari menjadi 366 hari.

Baca Juga: Tanggal 14 Februari 2022 Memperingati Hari Apa? Ini Peristiwa dan Momen Penting Terjadi Pada 14 Februari 2022

Sejarah tahun Kabisat

Bulan Februari memiliki jumlah hari sebanyak 28 hingga 29 hari tidak lepas dari sejarah masa kekuasaan raja Romulus tahun 753 SM.

Di zaman kekuasaan raja Romulus ini, sistem kalender hanya 10 bulan saja. Yakni terdiri dari bulan Martius, Aprilis, Maius, Junius, Quintilis, Sexitilis, September, Oktober, November, dan Desember.

Saat itu, perayaan tahun baru bukan di tanggal 31 Desember ke 1 Martius, atau bukan juga dari tanggal 31 Desember ke 1 Januari seperti saat ini.

Baca Juga: 1 Rajab 1443 Jatuh Pada Tanggal 2 Februari 2022, Ini Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Keutamaannya

Bukan karena belum ada bulan Januari, namun perayaan tahun baru dilakukan untuk menyambut musim semi yang setiap tahun jatuh di bulan Martius tanggal 21 atau 21 Maret.

Setelah kekuasaan raja Romulus berakhir dan dilanjutkan oleh raja-raja berikutnya, pada masa kepemimpinan raja Numa Pompilius (715 SM - 673 SM), jumlah bulan pada satu tahun diubah menjadi 12 bulan.

Raja Pompilius ini menambahkan dua bulan setelah bulan Desember yakni Bulan Januari dan Februari.

Baca Juga: Begini Arti Xin Xiang Shi Cheng, Maksud dan Artinya Sebagai Ucapan saat Tahun Baru Imlek

Pada dua bulan ini diberikan jumlah hari yang sama yakni 28 hari. Jadi jumlah hari pada satu tahun bertambah menjadi 354 hari.

Jumlah hari pada satu tahun yang diubah karena kepercayaan di masyarakat pada waktu itu yang menganggap bahwa angka genap adalah angka sial. Sehingga ditambah 1 hari menjadi 355 hari.

Namun sistem penanggalan ini kembali diubah pada masa kekuasaan Raja Julius Caesar.

Baca Juga: Apa Itu Tahun Baru Lunar? Simak Penjelasan Kalender Lunar Tahun Baru Imlek 2022

Raja yang berkuasa pada kisaran tahun 44 SM, adalah raja yang mengubah sistem penanggalan kalender Masehi.

Sistem pengkalenderan lalu diubah menjadi sistem pengkalenderan yang menggunakan pergerakan matahari sebagai pengatur panjangnya hari dalam setahun.

Kemudian ditetapkanlah satu tahun menjadi 365 hari, yang mana pada setiap 4 tahun sekali perputaran bumi mengelilingi matahari bertambah sekitar 24 jam, yang kemudian dinamakan sebagai tahun kabisat, dan jumlahnya menjadi 366 hari.

Baca Juga: Malam 1 Rajab 2022 Jatuh pada Tanggal Berapa? SImak Jadwal Puasa Rajab 2022 Dilengkapi Bacaan Arab

Perayaan kelahiran di tanggal 29 Februari tahun kabisat yang unik

Orang-orang yang lahir pada tanggal Kabisat ini memiliki tradisi unik, biasanya mereka hanya menghitung umur mereka ketika mereka berulang tahun pada tahun kabisat.

Mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari, biasanya berulang tahun empat tahun sekali.

Baca Juga: Tanggal 14 Februari 2022 Hari Apa? Memperingati Hari Apa? Ini 2 Momen Penting Terjadi Pada 14 Februari 2022

Sehingga, mereka memiliki umur yang lebih muda empat kali dari orang-orang yang seumuran dengan mereka.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: math.ipb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah