- Sengaja melewatkan jam makan
Hal ini sering terjadi karena menganggap bahwa dengan tidak makan akan mempercepat turunnya berat badan, padahal pada kenyataannya makan itu tetap penting untuk memenuhi nutrisi dan gizi pada tubuh.
- Tidak makan karbohidrat
Meski sedang mengikuti diet, bukan berarti Anda tidak boleh makan karbohidrat sama sekali. Anda tetap perlu mengonsumsi sumber karbohidrat sambil menyeimbangkannya dengan asupan protein, lemak, dan zat gizi lainnya.
- Terlalu fokus sama hasil timbangan
Angka yang Anda lihat pada timbangan sebenarnya terlalu sederhana untuk dijelaskan. Mengukur berat badan ideal, jauh lebih pelik dan rumit ketimbang angka yang ditunjukkan lewat timbangan.
Bahkan, sebenarnya ketika tubuh Anda sudah padat dengan otot, Anda tak harus memaksa jarum timbangan bergerak sesuai dengan perhitungan Anda. Lihatlah ke cermin dan bagaimana penampilan Anda sekarang? Jika otot sudah terbentuk dan jaringan lemak tidak mengganggu, maka di situlah letak tubuh ideal Anda.
- Pola hidup belum tepat dan mageran
Rasa malas atau mageran bisa juga disebabkan karena masalah mal nutrisi. Menurut Dr. Michael Triangto, SpKO, mal nutrisi tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi. “Ingat, mal nutrisi tidak hanya mengacu pada orang yang kekurangan gizi.
Tetapi juga berbicara tentang komposisi asupan bahan-bahan nutrisi yang tidak tepat,” ujarnya. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa rasa malas berawal dari kebiasaan hidup yang belum tepat.***