Gurah Hidung, Apa Saja Manfaat dan Efek Sampingnya?

2 Desember 2021, 21:03 WIB
Ilustrasi pilek. Empat bahan alami untuk mengatasi penyakit pilek /nastya_gepp/Pixabay

Portal Kudus – Gurah Hidung atau gurah tenggorokan adalah salah satu jenis pengobatan tradisional.

Tentang pengobatan tradisional ini, sudah diakui oleh pemerintah, tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Permenkes RI No. 15 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Tradisional Komplementer.

Apa itu gurah hidung?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurah adalah pengobatan tradisional dengan meneteskan ramuan herbal ke dalam hidung. 

Menurut seorang Guru Besar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL(K), gurah berasal dari bahasa Jawa yang berarti membersihkan.

Gurah hidung adalah metode membersihkan hidung dan tenggorokan. Demikian sebagimana penulis ambil dari https://www.sehatq.com.

Caranya yaitu dengan meneteskan cairan herbal ke dalam hidung. Cairan yang dipakai menggunakan ramuan Srigunggu atau yang memiliki nama lain Clerodendrum serratum untuk mengeluarkan lendir (ingus).

Baca Juga: Pencernakan Anda Bermasalah? Cobalah Resep Tradisional dr. Zaidul Akbar Ini

Terapi ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah hidung ditetesi cairan tersebut, posisi badan harus menelungkup, hidung di bawah. Pelan-pelan dari hidung akan menetes cairan kental (lender/ingus). Pasien harus sabar menunggu sampai cairan kental tersebut habis (tanpa terputus).

Cara membuat ramuannya adalah dengan jalan mengeringkan akar pohon Srigunggu yang basah. Setelah itu akar Srigunggu digilas sampai mengeluarkan busa kemudian disaring dengan kain bersih hingga diperoleh cairan yang jernih.

Cairan itu kemudian ditambahkan dengan air masak (air matang).

Selain akarnya, daun dan batang tanaman srigunggu juga sering diolah menjadi ekstrak herbal dalam bentuk kapsul untuk diminum.

Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba, Anda Ingin Tetap Gowes? Begini Solusinya

Dengan gurah hidung ini, diyakini bisa membersihkan lender-lendir yang ada di tenggorokan, suara bisa lantang dan jernih. Karena itu tidak jarang pengguna atau pasien gurah hidung adalah yang berprofesi sebagai penyanyi, qori’/qori’ah, MC, dll.

Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Marzuki pada tahun 1900 di Giriloyo, Wukirsari, Bantul, Yogyakarta. Gurah hidung ini bisa mengurangi gejala sinusitis, antara lain banyaknya ingus, berkurangnya bersin, dan keluhan hidung tersumbat.

Demikian dikatakan oleh Prof. dr. Soepomo.

Srigunggu bisa tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan hangat seperti Indonesia. Pohon ini memiliki kandungan-kandungan yang bermanfaat untuk mengatasi peradangan, seperti saponin, flavonoid, dan phenolic. Karena itulah sering dipakai untuk mengobati rasa sakit, peradangan, rematik, gangguan pernapasan, dan demam.

Amankah tanaman ini dipakai untuk gurah hidung?

Menurut Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL(K), metode gurah hidung ini mampu mengurangi produksi lendir ( ingus) di hidung dan frekuensi bersin di hari kedua setelah gurah. Namun, efek ini bisa hilang di hari ketujuh setelah gurah hidung.

Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa metode gurah hidung dengan ekstrak srigunggu memiliki potensi dalam mengurangi gejala rhinitis kronis, antara lain:

- Mengurangi produksi lendir (ingus)

- Mengurangi frekuensi bersin

- Meredakan hidung tersumbat

 Baca Juga: Lee Kwan Yew Bergelantungan di Garden City dan Janda Merana Mempesona di Samping Rumah

Hanya saja beliau mengingatkan, karena dosis pembuatan dan ramuan Srigunggu belum memiliki standar baku. Jangan melakukan gurah sendiri, karena dimungkinkan terkontaminasi dengan mikroorganisme yang justru membahayakan kesehatan.

Efek sampingnya justru dapat menyebabkan komplikasi antara lain:

- Peradangan akibat infeksi (tuba katalis)

- Otitis media (infeksi telinga tengah)

- Rinosinusitis akut berat

- Radang amandel dan tenggorokan (tonsilofaringitis) akut

- Peritonsilitis akut

Walaupun dalam prakteknya metode pengobatan gurah hidung atau gurah tenggorokan ini sudah dijalankan dan dipraktekkan dimana-mana, secara medis sebetulnya masih terjadi pro dan kontra.

Hingga saat ini efektivitas dari gurah serta tanaman srigunggu masih menjadi perdebatan para ahli. Bahkan, belum ada penelitian lebih lanjut yang menguji manfaat serta risiko dari pengobatan tradisional.

Agar lebih aman, beliau menyarankan untuk mengatasi hidung tersumbat akibat sinusitis atau rhinitis dengan dengn tips sederhana :

- Minum banyak air putih hangat

- Minum atau makan makanan yang bersifat antibakteri, seperti jahe dan bawang putih. Makanan ini juga punya sifat hangat yang bisa melegakan pernapasan dan tenggorokan.

- Bersihkan hidung dengan nasal spray

- Gunakan pelembap udara atau humidifier

- Menghirup aroma terapi atau minyak angin

- Menghirup uap air panas

- Meletakkan handuk hangat di sekitar hidung, pipi, dan mata

- Melakukan yoga atau latihan pernapasan.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: sehatq.com

Tags

Terkini

Terpopuler