3 Tips dan Trik Belajar Hidroponik di Kebun Organik Untuk Pemula

18 Februari 2021, 12:23 WIB
Ignasius Jonan tengah melakukan hobi barunya yakni berkebun Hidroponik. /Instagram @ignasius.jonan

Portal Kudus – Berkebun dengan metode hidroponik sudah lama menjadi trend, dan berkebun organik dengan menggunakan metode hidroponik tentunya lebih unik.

Bahkan pertanian Luar Negeri sudah mengembangkan hidroponik dengan skala konvensial menggunakan teknologi mesin pabrik.

Hidroponik merupakan metode budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam air dan pupuk AB yang dilarutkan.

Baca Juga: Jangan Dibuang! Ampas Ampas Kopi dan Ampas Teh Bisa Diolah Menjadi Pupuk Organik.

Berkebun dengan metode ini diminati karena prosesnya yang lebih bersih dibandingkan berkebun dengan media tanam tanah.

Bagi para pemula yang baru belajar sistem budidaya hidroponik bisa memulai dengan cara yang mudah dan murah.

Yaitu belajar berkebun di rumah dengan memanfaatkan limbah barang bekas untuk membuat wadah media tanam.

Baca Juga: Cara Menggunakan Pupuk Padat Dari Ampas Kopi dan Ampas Teh Yang Baik Dan Benar

Simak tips dan trik berkebun organik dengan metode  hidroponik.

  • Berkebun menggunakan metode hidroponik bisa dilakukan dengan menyesuaikan area tanam karena pot bisa dibuat dengan memanfaatkan limbah barang bekas.

Pemanfaatan limbah (Reuse) dari barang bekas ini sangat mudah dibuat dan memberikan sentuhan aesthetic untuk dekorasi kebun.

Tips dan trik ini bisa menghemat pengeluaran untuk peralatan hidroponik, dan memulai proses berkebun dengan metode hidroponik tidak harus menggunakan pipa peralon.

  • Berkebun dengan sistem hidroponik manual, yaitu proses budidaya hidroponik tanpa menggunakan bantuan pompa air.

Proses hidroponik manual tidak harus dengan penerapan air yang terus mengalir, sehingga menghemat ongkos listrik jika menggunakan pompa.

Tetapi untuk hasil panen skala besar, budidaya hidroponik dibuat dengan menggunakan pipa peralon dan pompa untuk mengalirkan larutan pupuk ke seluruh media tanam.

Cara ini membutuhkan ongkos yang mahal karena peralatan budidaya hidroponik yang membutuhkan listrik untuk menjalankan pompa dan penggunaan air juga cenderung lebih boros.

  • Mengganti pupuk AB dengan pupuk organik cair (POC) ke dalam larutan air. Penggunaan POC tentunya menghasilkan tanaman organik.

Perbedaan proses hidroponik biasa dan organik hanya terletak pada pemakaian pupuk, tetapi konsep penanamannya sama.

Kelebihan lain dari metode hidroponik ini diantaranya tidak perlu menyirami tanaman karena kebutuhan unsur hara sudah terdapat dalam larutan pupuk.

Yaitu menggunakan media tanam rockwool atau serat kelapa yang diberikan sumbu kain flanel untuk menjembatani larutan pupuk dan media tanam.

Kain flanel berfungsi seperti akar tanaman yang menyerap unsur hara dalam larutan pupuk ke media tanam agar bisa diserap akar tanaman.

Kelemahan yang kurang disukai dalam berkebun organik dengan metode hidroponik adalah bau dari POC yang menyengat.

Berbeda lagi jika POC digunakan untuk tanaman yang menggunakan media tanam tanah, karena tanah bisa mengurai bau POC sehingga tidak menimbulkan bau yang menyengat.***

Editor: Sugiharto

Tags

Terkini

Terpopuler