KAPAN Skrining PJB Kritis Menggunakan Pulse Oximeter Dilakukan? Simak Waktu Penggunaan Pulse Oximetry

7 November 2023, 09:49 WIB
Pahami kapan skrining PJB kritis menggunakan pulse oximeter dilakukan. /ilustrasi: Pixabay/Pixabay

Portal Kudus - Pahami kapan skrining PJB kritis menggunakan pulse oximeter, simak penjelasannya. 

Pastikan memahami kapan penggunakan pulse oximeter untuk skrining Penyakit Janjung Bawaan (PJB) dilakukan. 

Penyakit jantung bawaan kritis adalah kelainan jantung yang memerlukan intervensi dini untuk bertahan hidup.

Baca Juga: SIMAK! Berikut Informasi Penting SKD CPNS KEMENKUMHAM Tahun 2023 Lengkap Ketentuan Pakaian Saat Tes Seleksi

Mengutup MATA PELATIHAN INTI 1 SKRINING PJB KRITIS (INPOST) yang diterbitkan oleh Kementeria Kesehatan, dijelaskan bahwa Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan salah satu kelainan kongenital pada bayi baru lahir, yaitu abnormalitas strukur jantung atau pembuluh darah besar intrathoracal yang dapat mempengaruhi fungsi jantung bayi secara signifikan.

PJB tersering ditemukan pada bayi baru lahir di seluruh dunia. PJB terutama ditemukan pada negara-negara Asia, dengan proporsi 1 per 100 kelahiran hidup.

PJB kritis berkontribusi terhadap 64,7% kematian pada bayi di Indonesia dan 70% penurunan harapan hidup pada perinatal.

Baca Juga: BAGAIMANA Hasil AKMI Ditindaklanjuti oleh Guru dan Madrasah? Begini Tahapan Tindaklanjut terhadap Hasil AKMI

Ada 3 gejala utama yang dapat diobservasi/sering terlihat pada PJB kritis, yaitu:

1). Sianosis sentral pada lidah, gusi dan mukosa bukal, namun, sianosis baru dapat terlihat bila saturasi < 80%;

2). Sesak napas: SpO2 yang rendah dapat terkait dengan kesulitan bernapas atau gangguan pernapasan;

3). Warna Kulit menjadi kebiruan atau membran mukosa yang kebiruan pada bibir dan kuku) dapat menjadi tanda SpO2 yang rendah.

Baca Juga: CEK SEKARANG! Pengumuman LPDP Tahap 2 Final Hari Ini Selasa 7 November 2023 Login beasiswalpdp.kemenkeu.go.id

Gejala yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan oleh petugas adalah takikardi dan tekanan nadi ekstremitas bawah lebih lemah dibandingkan tangan kanan, tekanan darah di kaki lebih rendah dibandingkan tangan kanan.

Apa itu Pulse Oximetry dan kapan skrining PJB kritis menggunakan pulse oximeter?

Pulse Oximetry adalah alat skrining untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada neonatus bahkan dalam lingkungan dengan sumber daya terbatas. 

Pemeriksaan atau skrining PJB kritis dengan pulse oximetry dapat dilakukan saat usia >24 jam atau bisa dilakukan sebelum bayi diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Pemeriksaan pulse oximetry untuk skrining PJB kritis dilakukan pada bayi bugar yang belum memperlihatkan gejala dan tanda kelainan jantung pada pemeriksaan fisis, dan dilakukan di ruang bayi pada umur lebih dari 24 jam atau paling sedikit sebelum dipulangkan. 

Jadi, skrining PJB kritis menggunakan pulse oximetry merupakan program yang penting.

Tujuan memperbaiki luaran anak dengan mengenali secara dini PJB kritis sebelum terjadi gejala dan dekompensasi kardiovaskular.***

Editor: Al Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler