Dalil dan Penjelasan Malam Rebo Wekasan 'Rabu Pungkasan' Menurut KH Sya'roni Ahmadi Kudus

- 13 Oktober 2020, 10:05 WIB
Menginginkan anak pintar bukan hanya dengan memberi fasilitas tapi juga dengan mendoakannya
Menginginkan anak pintar bukan hanya dengan memberi fasilitas tapi juga dengan mendoakannya /unsplash @jeremmyyappy/

Portal Kudus - Tanggal 14 Oktober 2020 hari ini merupakan hari Rabu terakhir bulan Shafar 1442 H atau lazim disebut “Rabu Wekasan” atau Rabu Pungkasan.

Pada hari itu, umat Islam perlu melaksanakan amalan-amalan kebaikan seperti berdoa, bersedekah, ataupun shalat sunnah untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Doa dan Tata Cara Sholat Malam Rabu Wekasan dari Beliau KH Maimun Zubair

sebagaimana dikutip PortalKudus.com dari NU Online Kiai Sya’roni mengutip penjelasan dalam kitab al-Jawahir al-Khams bahwa Allah akan menurunkan 320.000 musibah setiap tahun dalam hari Rabu wekasan.

Karenanya, para ulama selalu mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah dengan meminta keselamatan kepada-Nya.

Baca Juga: Do’a Dan Amalan Rebo Wekasan 1442 Hijriyah (Rabu Terakhir di Bulan Safar)

“Yang mendatangkan balak (musibah) itu yang mendatangkan Allah, maka kita harus mendekat meminta kawelasan (kasih sayang) dari Allah,” terangnya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan dan Amalan-amalan Untuk Menolak Bala

Jangan Ngawur

Dalam menjalankan amalan Rabu Wekasan, ulama kharismatik asal Kudus ini mengingatkan supaya tidak melenceng jauh dari ajaran agama Islam.

Di antara yang lazim dilakukan, kata Kiai Sya’roni, adalah membaca doa Rabu Wekasan, melaksanakan shalat sunnah dan banyak sedekah.

“Jangan sampai amalannya ngawur, harus berdasarkan tuntunan agama. Semua amalan ini bertujuan untuk tolak balak,” ujar Kiai Sya’roni.

Pada Rabu Wekasan, umat Islam disunnahkan mandi tolak balak dan shalat empat rakaat dengan dua salam.

Dalilnya shalat, terang Kiai Sya’roni, ayat Al-Qur’an yang artinya wahai orang Islam minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat.

Baca Juga: Do’a Dan Amalan Rebo Wekasan 1442 Hijriyah (Rabu Terakhir di Bulan Safar)

“Tetapi harus ingat, istilah shalat Rabu Wekasan itu tidak ada. Jadi kita semua bisa shalat sunnah seperti shalat hajat, tahajud, maupun lainnya,”tandas Kiai Sya’roni.

Dalam berdoa, jelas Kiai Sya’roni, terdapat etika atau cara lain yakni menulis kalimat berbahasa Arab yang berisi beberapa ayat al-Qur’an mengandung doa dengan awalan kata “salamun”.

Seperti, ayat salamun qoulan min rabbir rahim, salamun ala nuuhin fil alamin, salamun ala ibrohim, salaamun ala musa waharuun dan seterusnya.

“Kalimat itu di tulis di atas kertas dengan niat berdoa meminta keselamatan dan kawelasan Allah. Lalu dicampur air dan dibacakan doa Rabu Wekasan sehingga airnya disebut ‘air salamun’.

Baca Juga: 10 Quotes Sumpah Pemuda Tahun 2020, Cocok untuk Status di Media Sosial

Amalan semacam ini diperbolehkan,” imbuh Kiai Sya’roni di hadapan ribuan jamaah yang memenuhi Masjid al-Aqsha Menara Kudus.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x