Mengenal Taman Saqifah Bani Saidah di Madinah, Tempat Dilaksanakannya Pemilihan Khalifah

- 9 Agustus 2022, 17:32 WIB
Mengenal Taman Saqifah Bani Saidah di Madinah, Tempat Dilaksanakannya Pemilihan Khalifah
Mengenal Taman Saqifah Bani Saidah di Madinah, Tempat Dilaksanakannya Pemilihan Khalifah /Kemenag/

Portal Kudus - Taman Saqifah Bani Saidah, Saksi Bisu Pemilihan Abu Bakar menjadi Khalifah.

Taman Saqifah Bani Saidah merupakan taman yang terletak di Madinah yang menjadi saksi bisu pemilihan Abu Bakar.

Taman Saqifah Bani Saidah terletak 300 meter dari pintu King Saud Masjid Nabawi, Madinah. Terdapat pohon kurma yang menjulang tinggi yang mendominasi taman ini.

Pada 1432 tahun silam di petilasan yang saat ini terhimpit oleh berbagai gedung ini, para sahabat Anshar berkumpul untuk memilih pemimpin Kota Madinah setelah mangkatnya Nabi Muhammad.

Baca Juga: Peringatan 10 Agustus Sebagai Hari Veteran Nasional, Inilah Hak-Hak dan Jenis Veteran Republik Indonesia

Kehadiran beberapa sahabat Muhajirin dalam forum di taman Saqifah pada saat itu, obrolan berubah ke arah siapa yang akan memimpin umat Islam secara umum.

Obrolan tersebut bukan hanya sekedar pemimpin di kota Yatsrib saja. Oleh karena itu, dipilihlah Abu Bakar menjadi Khalifah secara mayoritas yang hadir.

Taman Saqifah Bani Saidah atau as-Saqifah pada tahun 11 Hijriah silam adalah bangunan beratap yang digunakan oleh kabilah Bani Saidah, suku Khazraj, salah satu kabilah yang berasal dari Madinah, Hijaz, barat daya Jazirah Arab.

Dulunya, taman Saqifah Bani Saidah ini merupakan pemukiman dan perkebunan milik kabilah Bani Saidah.

Baca Juga: Lidah Buaya dapat Mengurangi Lingkaran Hitam atau Dark Circles pada Kulit Wajah, Apakah Benar Efektif?

Mulanya, bentuk Saqifah sangat besar, dikarenakan saqifah berfungsi sebagai tempat berkumpulnya kaum Anshar.

Pada saat itu, di depan Saqifah terdapat halaman yang luas dan lebar dan di dekatnya terdapat sumur milik Bani Saidah.

Sekarang, Saqifah menjadi sebuah taman berpagar, sehingga masyarakat tidak bisa leluasa bermain di dalamnya karena pagar hampir selalu digembok.

Saqifah Bani Saidah sering disebut dalam buku-buku sejarah Islam, apalagi ketika menceritakan peristiwa pemilihan pemimpin pasca wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 11 Hijriyah bertepatan dengan tahun 632.

Baca Juga: PROFIL dan Biodata Sean Galael Terbaru Tanggal Lahir, Pendidikan, Pekerjaan, Nama Pacar, Keluarga dan Hobi

Nasrullah, pakar sejarah islam mengungkapkan bahwa pada peristiwa pemilihan khilafah Islamiyah sejatinya sahabat Ansor saat itu sudah mempunyai dan sudah siap dengan kandidat yang mereka usung, yaitu Saat bin Ubadah.

Setelah melewati berbagai diskusi dan suara mayoritas forum yang hadir, terutama usulan dari Sahabat Muhajirin yang di antaranya Sahabat Umar, mengusulkan Abu Bakar

Nasrullah mengatakan bahwa kaum Anshor rela menyerahkan posisi khalifah kepada Sayidana Abu Bakar Shiddiq atas usulan Sayidina Umar.

Nasrullah juga menceritakan bahwa saat itu juga sempat terjadi perdebatan. Bahkan kelompok Ansor sempat berujar bahwa dari kelompok mereka memilih pemimpin sendiri dan dari kelompok lain memilih ketuanya sendiri juga.

Baca Juga: Indonesia Jadi Ketua ASEAN 2023, Berikut Beberapa Prestasi yang Dihasilkannya pada Kepemimpinan Sebelumnya

Ia melanjutkan, Sahabat Umar kemudian menjawab dalam forum yang mulai menghangat tersebut dengan ucapan yang artinya pemimpin dari kami sedangkan kalian adalah para menteri.

Diketahui pada akhirnya Sayyidina Umar berhasil meyakinkan kaum Ansor sehingga mereka membaiat Sahabat Abu Bakar. Padahal, sebetulnya sahabat Abu Bakar cenderung memilih satu di antara dua orang untuk menjadi khalifah, yaitu Abu Ubaidillah bin al Jarrah dan Umar bin Khottab.

Akan tetapi, Sayyidana Umar menolak dan berujar, "Bagaimana mungkin aku menjadi pemimpin umat yang di dalamnya terdapat Abu bakar".

Lalu Umar pun mengulurkan tangannya membaiat Sahabat Abu Bakar begitu juga dengan sahabat yang lainnya.

Baca Juga: SIMAK Yel yel Pramuka Regu Anggrek Terbaru Singkat, Kreatif, Keren dan Bikin Semangat Saat Berkemah

Nasrullah mengungkapkan, dari kejadian di atas dapat dipetik sebuah nilai positif yaitu para sahabat menyadari betul bahwa adanya seorang pemimpin sangat penting di tengah-tengah umat.

Karena itulah ketika Rasulullah SAW wafat, para sahabat segera berkumpul untuk memilih sosok yang menggantikan Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat.

Dalam hal ini, sikap Sayyidina Umar patut dijadikan contoh. Ketika Abu Bakar memintanya untuk menjadi khalifah, dengan rendah hati, Umar berkata bahwa bagaimana mungkin dirinya menjadi pemimpin umat yang di dalamnya terdapat Abu Bakar.

Umar merasa bahwa sosok Abu Bakar saat itu lebih layak menjadi khalifah dari dirinya.

Peristiwa Saqifah Bani Sa'idah ini bisa menjadi renungan bagi calon-calon pemimpin kita.***

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: kemenag.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah