Mulanya, bentuk Saqifah sangat besar, dikarenakan saqifah berfungsi sebagai tempat berkumpulnya kaum Anshar.
Pada saat itu, di depan Saqifah terdapat halaman yang luas dan lebar dan di dekatnya terdapat sumur milik Bani Saidah.
Sekarang, Saqifah menjadi sebuah taman berpagar, sehingga masyarakat tidak bisa leluasa bermain di dalamnya karena pagar hampir selalu digembok.
Saqifah Bani Saidah sering disebut dalam buku-buku sejarah Islam, apalagi ketika menceritakan peristiwa pemilihan pemimpin pasca wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 11 Hijriyah bertepatan dengan tahun 632.
Nasrullah, pakar sejarah islam mengungkapkan bahwa pada peristiwa pemilihan khilafah Islamiyah sejatinya sahabat Ansor saat itu sudah mempunyai dan sudah siap dengan kandidat yang mereka usung, yaitu Saat bin Ubadah.
Setelah melewati berbagai diskusi dan suara mayoritas forum yang hadir, terutama usulan dari Sahabat Muhajirin yang di antaranya Sahabat Umar, mengusulkan Abu Bakar
Nasrullah mengatakan bahwa kaum Anshor rela menyerahkan posisi khalifah kepada Sayidana Abu Bakar Shiddiq atas usulan Sayidina Umar.
Nasrullah juga menceritakan bahwa saat itu juga sempat terjadi perdebatan. Bahkan kelompok Ansor sempat berujar bahwa dari kelompok mereka memilih pemimpin sendiri dan dari kelompok lain memilih ketuanya sendiri juga.