Apakah Najis Menggendong atau Tidur Dengan Kucing? Buya Yahya Menjawab

- 8 Desember 2021, 21:17 WIB
Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing /Pixabay.com/Daga_Roszkowska
Portal Kudus – Dalam sebuah majlis ta’lim seorang jama’ah bertanya kepada Buya Yahya tentang najis atau tidak menggendong atau tidur dengan kucing.
 
Jama’ah tersebut memohon bimbingan kepada Buya Yahya dan juga menanyakan tentang najis atau tidak, jika mennggendong atau tidur dengan kucing karena menurutnya kucing tidak membasuh najis ketika habis buang kotoronnya.   
 
"Apakah najis atau tidak ? Menggendong atau tidur bersama kucing, karena habis buang kotorannya tidak di basuh, otomatiskan najis, mohon bimbingannya Buya.” tanya Jama’ah. 
 
Lantas bagaimana hukumnya? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.
 
Dikutip dari Portalkudus.com dari kanal YouTube Al Bahjah Tv yang diunggah pada 4 Desember 2021, Tentang Najis atau btidak menggendong atau tidur dengan kucing.
 
 
Buya Yahya menjelaskan bahwa dari zaman dahulu zamannya nabi Adam As sampai dengan sekarang kucing memang tidak ada yang di Istinjik’i.   
 
"Mulai dari zaman nabi adam sampai hari ini, dari barat, timur, utara, selatan, tidak ada kucing kalau habis buang air ada yang nyebokin, tidak ada. Mulai kapan kucing di istinjak i atau kambing di istinjak i, tidak ada,” kata Buya Yahya.
 
Buya Yahya mengkhawairkan hal ini karena dianggap sudah masuk ke penyakit was-was, penyakit ini termasuk penyakit yang sering menjangkit ke sebagian orang-orang, 
 
"jadi khawatir ini, makanya sengaja kami tekankan begini khawatir sudah memasuki wilayah was-was juga penyakit yang sering menjangkit sebagian orang was-was,”kata Buya Yahya.
 
kemudian Buya Yahya menjelaskan bahwasannya memang tidak ada kucing yang mengerti bahwa buang air harus pada toilet, kucing juga tidak ada yang bisa mandi besar.  
 
"Jadi, emang dari kemarin kucing pipis gak ada, pas pipis hei kucing kau kesana ke toilet sana mandi, suruh mandi besar , tidak ya  hamba alloh, anda kayaknya sudah khawatir kena ini, makanya saya , saya gelitik begini nih biar biasa, gak ada,”kata Buya Yahya. 
 
Buya Yahya Juga menceritakan bahwa pada zaman nabi , kucing dianggap sebagai mahkluk yang biasa mondar-mandir dilingkungan manusia,jika ada yang menggendong maka tidak ada masalah karena najisnya tidakberpindah kecuali basah dengan basah diwilayah yang terkena najis.
 
"Jadi pada zaman nabi itu thowaf , thowafa , thowafina atau dianggap sebagai makhluk yang biasa mondar mandir dan kalaupun seandainya kita menggendongnya gak ada masalah sebab najis tidak akan pindah, kecuali basah dengan basah itupun diwilayah yang terkena najis,” kata Buya Yahya. 
 
 
Kemudian Buya Yahya juga menjelaskan tentang hukum memegang bulu kucing yang masih menempel pada tubuh kucing atau tidak sengaja menyentuh wilayah keluarnya kotoran. 
 
"Kalau bulunya tidak, bulunya masih nempel kita pegang tidak masalah, kemudian anda menggendong ndak ada masalah lah tapi nanti itu bagian itunya akan nyentuh saya kering dengan kering gak ada masalah, kering dengan kering tidak ada masalah jadi anda jangan terlalu kebawa was was kesana yah,” kata Buya Yahya. 
 
Buya Yahya juga  menerangkan bahwa kucing dan hewan lainnya tidak diwajibkan Istinjak, tapi semua itu harus sesuai dengan koidah-koidah yang ada.
 
"Jadi digendong tidak akan pindah kepada tangan anda najisnya, najis dari bekas buang kotorannya biarpun dia tidak pernah istinjak, dia gak ngerti bagaimana caranya istinjak. Maka tidak istinjak-istinjak'an kucingnya yah ,gak papa. Jadi kalau anda gendong boleh , kambing pun tidak istinjak kok yah dan seterusnya, burung tidak istinjak, semuanya tidak istinjak asalkan ingat koidahny, asalkan kering dengan kering tidak akan mindahkan najis,”kata Buya Yahya 
 
Buya Yahya pun menerangkan jika yang disentuh adalah bagian lubang belakang kucing maka itu dihukuni najis.
 
"Tapi kalau ternyata tangan anda basah kemudian menyentuh bagian mohon maaf, mohon maaf tempat buang airnya kesentuh, lubang belakangnya kucing kesentuh begitu, maka itu baru dihukumi anda terkena najis, seperti itu karena anda menyentuh wilayah yang yakin pasti najis karena setiap itu pasti pernah keluar kotoran tapi kalau kering dengan kering bersentuhan tidak akan memindah najis,” kata Buya Yahya.
 
Buya Yahya juga menekankan untuk memahami hal itu dan juga mengingatkan untuk tidak selalu menggendong kucing terus. 
 
"Itu anda pahami biar nyantai nanti gendong kucing jadi, cuman ya jangan digendong² terus itu kucing, gendong anak saja, nah itu saja,” kata Buya Yahya .
 
Yang terakhir Buya Yahya mendoakan semuanya  supaya dijauhkan dari penyakit was-was.
 
"Semoga alloh menjaga semuanya dari penyakit was was , wallohu alam bishowaf ,”doa Buya Yahya.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x