Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan pada kita.
Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang serta nikmat yang begitu besar yaitu berada dalam keadaan iman dan islam.
Alhamdulillah, kita telah berada di awal bulan Dzulhijjah, di mana keutamaannya seperti yang dikatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai waktu terbaik untuk beramal shalih.
Baca Juga: Khutbah Idul Adha 2021 Singkat dan Mengharukan Tentang Keutamaan Qurban
Disebutkan dalam hadits,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun darinya.”[1]
Juga disebutkan dalam riwayat Abu Daud bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan puasa sembilan hari di awal Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa hari Arafah yang menghapuskan dosa selama dua tahun.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar, Nabi agung, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai panutan dan suri tauladan kita, begitu pula pada keluarga dan sahabatnya serta yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.