Portal Kudus – Limbah kotoran kambing sebagai pupuk sudah tidak asing digunakan, tetapi cara penggunaan limbah kotoran kambing masih sering digunakan dalam keadaan belum terfermentasi.
Limbah kambing yang masih segar memiliki kandungan amoniak yang masih tinggi, sehingga mengakibatkan suhu dalam limbah tersebut menjadi panas.
Limbah kotoran kambing juga memiliki kandungan carbon yang lebih tingga dibandingkan nitrogen, sehingga jika langsung dicampurkan dengan tanah pada tanaman akan menjadikan bakteri dan tanaman memperebutkan unsur hara dalam tanah.
Hal tersebut bisa berdampak buruk pada tanaman yang diberikan pupuk dari limbah kotoran kambing, yaitu terjadinya gejala pada warna daun tanaman menjadi menguning bahkan menghitam.
Daun semakin layu hingga menyebabkan kematian pada tanaman. Pada limbah kotoran kambing tersebut juga mengandung banyak bakteri jahat dan patogen lainnya yang bisa menghambat proses pertumbuhan tanaman.
Sehingga limbah kotoran kambing harus diurai terlebih dahulu melalui proses fermentasi yang juga bertujuan untuk mematikan gulma, yang kemungkinan terdapat dalam limbah tersebut dari makanan kambing.