PTDI Berhasil Menyelesaikan Tahapan Produksi N219 Nurtanio dan Siap Beroperasi Tahun 2021

- 16 Desember 2020, 00:43 WIB
Model pesawat N219 yang dirancang untuk terbang domestik mengitari pulau-pulau di Indonesia.
Model pesawat N219 yang dirancang untuk terbang domestik mengitari pulau-pulau di Indonesia. /antara

Portal Kudus - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan memasuki bisnis pesawat komersial dengan memproduksi N219, jika N219 sudah beroperasi dan sudah mendapatkan sertifikasi Dirgantara Indonesia akan akan mengembangkan dan memproduksi pesawat berpenumpang 50 orang.

Saat ini prototipe pertama (PD 1) N219 dengan nomor registrasi PK-XDT baru saja menyelesaikan rangkaian uji terbang di Bandara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat pada 1 hingga 3 Desember 2020.

Seperti diberitakan PTDI memalui situs resminya airspace-review pada 6 Desember 2020, pesawat bermesin twin turboprop ini berkapasitas 19 penumpang dan diberi nama resmi Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2017, dalam rangka memperingati pelayanan Nurtanio Pringgoadisuryo, salah satu pionir awal industri penerbangan Indonesia.

Baca Juga: Jangan Risau, BSU BPJS Kemnaker Termin 2 Masih Terus Disalurkan ke Rekening Berikut Datanya

N219 Nurtanio buatan PTDI, diharapkan sudah mendapatkan Type Certification (TC) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Perhubungan Udara) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Dalam Keterangannya Kepala Program Pesawat Angkutan Nasional Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) LAPAN, Agus Ariwibowo, mengatakan bahwa uji terbang dilakukan selama 3 hari.

Ditambahkan, N219 PD 1 melakukan uji terbang enam sorti. Uji terbang ini diawaki oleh Pilot dan Flight Test Engineer (FTE) dari Kementerian Perhubungan. Ujian akhir dan validasi semua uji terbang telah dilakukan oleh PTDI.

Baca Juga: Hingga Penghujung Tahun, BNPB Tetap Waspada Ancaman Megathrust Untuk Daerah Ini

Pengujian pengambilan sampel yang telah dilakukan pada penerbangan uji akhir N219 PD 1 meliputi Penentuan Kecepatan Stall, Getaran dan Buffeting, Inoperatif Satu Mesin, Start Mesin Penerbangan, Penentuan Jarak Landas dan Pendaratan, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Airspace Review


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah