Apple: Apple menggunakan metode penentuan harga premium.
Mereka menetapkan harga tinggi untuk produk-produknya, seperti iPhone dan MacBook, berdasarkan citra merek yang kuat, inovasi teknologi, dan kualitas produk yang tinggi.
Strategi ini memungkinkan Apple untuk memposisikan diri sebagai merek mewah dan eksklusif.
Starbucks:
Starbucks menerapkan metode penentuan harga diferensiasi.
Mereka menetapkan harga yang lebih tinggi untuk kopi dan minuman mereka dibandingkan dengan pesaing, berdasarkan pada pengalaman pelanggan yang unik, kualitas biji kopi yang superior, dan suasana kafe yang nyaman.
Strategi ini memungkinkan Starbucks untuk mempertahankan citra merek premium dan menarik pelanggan yang mencari pengalaman kafe yang istimewa.
Louis Vuitton: Louis Vuitton menggunakan metode penentuan harga prestise.
Mereka menetapkan harga yang sangat tinggi untuk produk-produk mode dan barang mewah mereka, didasarkan pada warisan merek yang kaya, desain eksklusif, dan kualitas material yang superior.