Menurut paradigma ini, realitas sosial bukanlah suatu entitas yang sudah ada secara objektif, tetapi hasil konstruksi sosial yang terjadi melalui interaksi dan interpretasi. Realitas dipahami sebagai produk dari makna-makna yang diberikan oleh individu.
7. Pentingnya Pengamatan Lapangan (Fieldwork)
Paradigma interaksi sosial simbolis seringkali menggunakan metode kualitatif, seperti pengamatan lapangan (fieldwork) dan wawancara, untuk memahami dinamika interaksi sosial dan makna yang terlibat.
Baca Juga: Besaran UMK Pemalang 2024, Cek Berapa UMR Pemalang Terbaru
Paradigma interaksi sosial simbolis memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang bagaimana makna sosial terbentuk dan diinterpretasikan dalam interaksi sehari-hari.
Pendekatan ini sering digunakan untuk memahami fenomena sosial seperti identitas, stigmatisasi, dan konstruksi sosial atas masalah-masalah tertentu.