Paradigma Interaksi Sosial Simbolis, Pengertian dan Pokok-Pokok Penting dalam Paradigma Interaksi Sosial Simbo

- 7 Desember 2023, 12:35 WIB
Jelaskan paradigma interaksi sosial simbolis
Jelaskan paradigma interaksi sosial simbolis /

Portal Kudus - Simak ulasan dan penjelasan tentang apa itu paradigma interaksi sosial simbolis.

Artikel ini akan memberikan ulasan dan penjelasan tentang apa itu paradigma interaksi sosial simbolis.

Di kutip Portalkudus.com dari berbagai sumber, Berikut ulasan dan penjelasannya lebih lengkap.

Baca Juga: DOWNLOAD Surat Pernyataan KPPS Pemilu 2024 DOC PDF, Dapatkan Format Surat Pernyataan Bermaterai

Paradigma Interaksi Sosial Simbolis

Paradigma interaksi sosial simbolis (Symbolic Interactionism) merupakan suatu perspektif teoritis dalam sosiologi yang menekankan makna dan simbol-simbol dalam interaksi sosial.

Paradigma ini berkembang pada awal abad ke-20 dan banyak dipengaruhi oleh pemikiran tokoh-tokoh seperti George Herbert Mead, Charles Horton Cooley, dan Herbert Blumer. Berikut adalah beberapa pokok-pokok penting dari paradigma interaksi sosial simbolis:

1. Makna Sosial

Paradigma ini menekankan bahwa makna bukanlah atribut inheren dari objek atau situasi, tetapi hasil dari interaksi sosial. Individu memberikan makna kepada objek atau tindakan berdasarkan interpretasi mereka terhadap simbol-simbol yang digunakan dalam interaksi.

Baca Juga: Besaran UMK Kota Salatiga 2024, Cek Berapa UMR Kota Salatiga 2024

2. Simbol-simbol dan Bahasa

Simbol-simbol, seperti kata-kata atau gestur, menjadi kunci dalam proses komunikasi dan interaksi. Bahasa dan simbol-simbol digunakan untuk berbagi makna, dan makna ini terbentuk melalui proses tindakan sosial.

3. Proses Interaksional

Paradigma ini menitikberatkan pada proses interaksional antara individu. Interaksi sosial bukanlah suatu fenomena statis, melainkan dinamis dan terus-menerus berkembang. Individu secara aktif terlibat dalam memberikan makna dan merespons makna yang diberikan oleh orang lain.

4. Identitas dan Self

Identitas sosial dan konsep diri (self) berkembang melalui interaksi sosial. George Herbert Mead mengemukakan konsep "self" yang terdiri dari "me" (aspek sosial dan objektif) dan "I" (aspek individu dan subjektif). Identitas individu dibentuk oleh refleksi dan interaksi dengan orang lain.

Baca Juga: Besaran UMK Kota Surakarta 2024, Cek Berapa UMR Kota Surakarta Terbaru Tahun 2024

5. Pentingnya Kelompok Kecil

Paradigma ini lebih tertarik pada interaksi sosial dalam kelompok kecil. Kelompok kecil dianggap sebagai lingkungan utama di mana proses sosialisasi, identifikasi, dan pembentukan makna sosial terjadi.

6. Realitas Sosial Dikonstruksi

Menurut paradigma ini, realitas sosial bukanlah suatu entitas yang sudah ada secara objektif, tetapi hasil konstruksi sosial yang terjadi melalui interaksi dan interpretasi. Realitas dipahami sebagai produk dari makna-makna yang diberikan oleh individu.

7. Pentingnya Pengamatan Lapangan (Fieldwork)

Paradigma interaksi sosial simbolis seringkali menggunakan metode kualitatif, seperti pengamatan lapangan (fieldwork) dan wawancara, untuk memahami dinamika interaksi sosial dan makna yang terlibat.

Baca Juga: Besaran UMK Pemalang 2024, Cek Berapa UMR Pemalang Terbaru

Paradigma interaksi sosial simbolis memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang bagaimana makna sosial terbentuk dan diinterpretasikan dalam interaksi sehari-hari.

Pendekatan ini sering digunakan untuk memahami fenomena sosial seperti identitas, stigmatisasi, dan konstruksi sosial atas masalah-masalah tertentu.

Baca Juga: DOWNLOAD Surat Pernyataan KPPS Pemilu 2024 DOC PDF, Dapatkan Format Surat Pernyataan Bermaterai

Demikian ulasan dan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan paradigma interaksi sosial simbolis.***

Editor: Kartika Kudus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah