Portal Kudus - Berikut ini contoh soal laba maksimum MR = MC dan TR TC untuk pendalaman materi mata pelajaran Ekonomi terbaru tahun 2023.
Bagi teman-teman yang mencari contoh soal laba maksimum MR = MC dan TR TC, artikel ini bisa dijadikan referensi belajar di rumah.
Contoh soal laba maksimum MR = MC dan TR TC ini telah dilengkapi dengan kunci jawaban serta langkah pengerjaan sehingga memeprmudah teman-teman dalam mendalami materi mapel Ekonomi.
Sebelum menuju contoh soal, mari kita simak penjelasan singkat mengenai laba maksimum.
Dalam Teori Laba, dijelaskan bahwa sebenarnya perusahaan dalam menjalankan usaha memiliki tujuan yang beragam.
Namun, dalam ilmu Ekonomi diasumsikan bahwa setiap perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba (profit maximization).
Dengan memperoleh laba, perusahaan dapat membiayai semua pengeluarannya, sehingga bisnisnya akan dapat tetap bertahan.
Berikut ini akan diuraikan mengenai bagaimana cara menghitung laba maksimum pada beberapa jenis pasar.
Adapun soal-soal dalam artikel ini dikutip dari laman Jago Ekonomi.
Soal Laba Maksimum
Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Diketahui besarnya biaya tetap: FC = 25.000, dan biaya variabel: VC = 100Q + 0,10Q^2.
Soal 1
Berapa Q terbaik harus diproduksi agar tercapai laba maksimum, jika harga adalah $300/unit?
Jawab:
Laba maksimum tercapai ketika MR = MC.
Dan untuk mencari nilai MR dan MC, terlebih dahulu kita tentukan besarnya TR dan TC.
TR = P.Q = 300Q
MR = TR' = 300
TC = FC + VC
= 25.000 + 100q + 0,10Q^2
MC = TC' = 100 + 0,20Q
Syarat Laba Maksimum:
MR = MC
300 100 + 0,2Q
0,2Q = 200
Q = 1.000
Besarnya Laba Maksimum:
π = TR - TC
= 300Q - 25.000 - 100Q - 0,10Q^2
= 200Q - 25.000 - 0,10Q^2
= 200(1.000) - 25.000 - 0,10(1.000)^2
= 200.000 - 25.000 - 0,10(1.000.000)
= 175.000 - 100.000
= 75.000
Perusahaan memperoleh laba super normal (super normal profit) sebesar $75.000 dengan memproduksi 1.000 unit barang pada harga $300/unit. Dan laba tersebut merupakan laba tertinggi yang bisa dicapai perusahaan.
Soal 2
Jika harga turun menjadi $200/unit, bagaimana pengaruhnya pada laba dan jumlah barang yang diproduksi?
Jawab:
Jika P = 200, maka:
TR = P.Q = 200Q
MR = TR' = 200
Syarat Laba Maksimum:
MR = MC
200 = 100+ 0,2Q
0,2Q = 100
Q = 500
Besarnya Laba:
π = TR - TC
= 200Q - 25.000 - 100Q - 0,10Q^2
= 100Q - 25.000 - 0,10Q^2
= 100(500) - 25.000 - 0,10(500)^2
= 50.000 - 25.000 - 0,10(250.000)
= 25.000 - 25.000
= 0
Perusahaan memperoleh laba normal (normal profit) sebesar $0 dengan memproduksi 500 unit barang pada harga $200/unit.
Soal 3
Jika harga kembali turun menjadi $150/unit, bagaimana pengaruhnya pada laba dan jumlah barang yang diproduksi?
Jawab:
Sebenarnya saat harga turun menjadi $200/unit, perusahaan mengalami break even point (BEP). Lalu jika harga turun kembali menjadi $150/unit, maka dapat dipastikan perusahaan akan rugi. Namun demikian, perusahaan akan berusaha untuk meminimalisir kerugian.
Bagaimana perusahaan menentukan jumlah barang yang harus diproduksi untuk meminimalisir kerugian? Caranya sama dengan bagaimana perusahaan memaksimalkan laba.
TR = P.Q = 150Q
MR = TR' = 150
Syarat Rugi Minimum:
MR = MC
150 = 100 + 0,2Q
0,2Q = 50
Q = 250
Besarnya Laba/Rugi:
π = TR - TC
= 150Q - 25.000 - 100Q - 0,10Q^2
= 50Q - 25.000 - 0,10Q^2
= 50(250) - 25.000 - 0,10(250)^2
= 12.500 - 25.000 - 6.250
= -18.750
Perusahaan memperoleh laba sub (subnormal profit) alias rugi sebesar $18.750 dengan memproduksi 250 unit barang pada harga $150/unit. Namun demikian, kerugian tersebut adalah yang paling kecil (minimum).
Soal 4
Jika perusahaan menderita kerugian sebesar $18.750 saat memproduksi barang sebanyak 250 unit pada harga $150/unit, sebagaimana ditunjukkan pada Soal 3, apakah perusahaan masih layak beroperasi atau justru harus menutup usahanya?
Jawab:
Untuk menentukan apakah perusahaan dalam kondisi rugi dapat terus beroperasi atau tidak, kita harus membandingkan antara harga (P) dengan biaya variabel rata-rata (AVC).
Jika AC > P > AVC, perusahaan sebenarnya mengalami kerugian dalam jangka pendek namun masih layak beroperasi.
Hal ini karena biaya variabel (VC) yang dikeluarkan produsen masih tertutupi oleh hasil penjualan (TR > VC).
AVC = VC/Q
= (100Q + 0,10Q^2) / Q
= 100 + 0,10Q
= 100 + 0,10(250)
= 125
Karena P = 150 lebih besar daripada AVC = 125, maka perusahaan masih layak beroperasi.
Besarnya AC sendiri yaitu sebesar:
AC = TC/Q
= (25.000 + 100Q + 0,10Q^2) / Q
= (25.000/Q) + 100 +0,10Q
= (25.000/250) + 100 + 0,10(250)
= 100 + 100 +25
= 225
Jadi:
AC > P > AVC → 225 > 150 > 125
Pasar Monopoli
Diketahui fungsi harga monopolis: P = 80 – 0,25Q.
Fungsi biaya total: TC = 500 + 10Q + 0,10Q2.
Berapakah kuantitas dan harga barang yang harus dipilih agar produsen memperoleh laba maksimum?
Jawab:
TR = P.Q
= (80 - 0,25Q)Q
= 80Q - 0,25Q^2
MR = TR' = 80 - 0,5Q
TC = FC + VC
= 500 + 10Q +0,10Q^2
MC = TC' = 10 + 0,20Q
Syarat Laba Maksimum:
MR = MC
80 - 0,5Q = 10 + 0,2Q
80 - 10 = 0,2Q + 0,5Q
70 = 0,7Q
Q = 100
Masukkan nilai Q ke fungsi harga monopolis.
P = 80 - 0,25Q
= 80 - 0,25(100)
= 80 - 25
= 55
Besarnya Laba Maksimum:
π = TR - TC
= 80Q - 0,25Q^2 - (500 + 10Q + 0,10Q^2)
= 80Q - 0,25Q^2 - 500 - 10Q - 10,Q^2
= -500 + 70Q - 0,35Q^2
= -500 + 70(100) - 0,35(100)^2
= -500 + 7.000 - 3.500
= 3.000
Perusahaan memperoleh laba maksimum sebesar $3.000 jika memproduksi barang sebanyak 100 unit barang dan menjualnya pada harga $55/unit.
Pasar Oligopoli
Diketahui fungsi biaya total yaitu:
TC = 250.000 + 40Q + 0,01Q2.
Jika P = 940 – 0,02Q, lalu karena adanya persaingan yang bersifat oligopolistis, fungsi harga berubah menjadi P = 940 – 0,03Q. Bagaimana pengaruh perubahan harga tersebut terhadap kuantitas, harga jual, dan laba maksimum?
Kondisi awal: P = 940 – 0,02Q.
TR = P.Q
= (940 - 0,02Q)Q
= 940Q - 0,2Q^2
MR = TR' = 940 - 0,04Q
TC = FC + VC
= 250.000 + 40Q + 0,01Q^2
MC = TC' = 40+ 0,02Q
Syarat Laba Maksimum:
MR = MC
940 - 0,04Q = 40 + 0,02Q
900 = 0,06Q
Q = 15.000
Masukkan nilai Q ke fungsi harga.
P = 940 - 0,02Q
= 940 - 0,02(15.000)
= 940 - 300
= 640
Besarnya Laba Maksimum:
π = TR - TC
= 940Q - 0,02Q^2 - (250.000 + 40Q + 0,01Q^2)
= 940Q - 0,02Q^2 - 250.000 - 40Q - 0,01Q^2
= 900Q - 250.000 - 0,03Q^2
= 900(15.000) - 250.000 - 0,03(15.000)^2
= 13.500.000 - 250.000 -6.750.000
= 6.500.000
Perusahaan memperoleh laba maksimum sebesar 6.500.000 jika memproduksi barang sebanyak 15.000 unit barang dan menjualnya pada harga 640/unit.
Jika fungsi harga berubah menjadi P = 940 – 0,03Q, maka:
TR = P.Q
= (940 - 0,03Q)Q
= 940Q - 0,03Q^2
MR = TR' = 940 - 0,06Q
Sementara itu fungsi biaya total tidak berubah.
Syarat Laba Maksimum:
MR = MC
940 - 0,06Q = 40 + 0,02Q
900 - 40 = 0,02Q + 0,06Q
900 = 0,08Q
Q = 11.250
Masukkan nilai Q ke fungsi harga yang baru.
P = 940 - 0,03Q
= 940 - 0,03(11.250)
= 940 - 337,5
= 602,5
Besarnya Laba Maksimum:
π = TR - TC
= 940Q - 0,03Q^2 - (250.000 + 40Q + 0,01Q^2)
= 940Q - 0,03QQ^2 - 250.000 - 40Q - 0,01Q^2
= 900Q - 250.000 - 0,04Q^2
= 900(11.250) - 250.000 - 0,04(11.250)^2
= 10.125.000 - 250.000 5.062.500
= 4.812.500
Jadi, saat muncul pesaing baru di pasar oligopoli, mengakibatkan kuantitas barang yang diproduksi perusahaan turun dari 15.000 unit menjadi 11.250 unit, harga barang turun dari 640 menjadi 602,5, dan laba pun menurun dari 6.500.000 menjadi 4.812.500.
Demikian kumpulan contoh soal laba maksimum.***