KUMPULAN Contoh Soal Laba Maksimum Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, dan Pasar Oligarki serta Jawaban

- 30 Juni 2023, 20:43 WIB
Ilustrasi KUMPULAN Contoh Soal Laba Maksimum Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, dan Pasar Oligarki serta Jawaban
Ilustrasi KUMPULAN Contoh Soal Laba Maksimum Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, dan Pasar Oligarki serta Jawaban /pexels.com

Portal Kudus - Berikut ini contoh soal laba maksimum pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligarki lengkap dengan pembahasna jawaban.

Bagi teman-teman yang mencari soal laba maksimum pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligarki, artikel ini bisa dijadikan referensi belajar.

Soal laba maksimum pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligarki ini telah dilengkapi dengan kunci jawaban serta langkah pengerjaan sehingga mudah dalam mendalami materinya.

Sebelum menuju contoh soal, mari kita simak penjelasan singkat mengenai laba maksimum.

Baca Juga: Contoh Soal Laba Maksimum Jika Diketahui TC dan P Lengkap dengan Langkah Pengerjaannya Terbaru 2023

Dalam Teori Laba, dijelaskan bahwa sebenarnya perusahaan dalam menjalankan usaha memiliki tujuan yang beragam.

Namun, dalam ilmu Ekonomi diasumsikan bahwa setiap perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba (profit maximization).

Dengan memperoleh laba, perusahaan dapat membiayai semua pengeluarannya, sehingga bisnisnya akan dapat tetap bertahan.

Berikut ini akan diuraikan mengenai bagaimana cara menghitung laba maksimum pada beberapa jenis pasar.

Adapun soal-soal dalam artikel ini dikutip dari laman Jago Ekonomi.

Soal Laba Maksimum

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)

Diketahui besarnya biaya tetap: FC = 25.000, dan biaya variabel: VC = 100Q + 0,10Q^2.

Soal 1

Berapa Q terbaik harus diproduksi agar tercapai laba maksimum, jika harga adalah $300/unit?

Jawab:

Laba maksimum tercapai ketika MR = MC.

Dan untuk mencari nilai MR dan MC, terlebih dahulu kita tentukan besarnya TR dan TC.

TR = P.Q = 300Q

MR = TR' = 300

TC = FC + VC

= 25.000 + 100q + 0,10Q^2

MC = TC' = 100 + 0,20Q

Syarat Laba Maksimum:

MR = MC

300 100 + 0,2Q

0,2Q = 200

Q = 1.000

Besarnya Laba Maksimum:

π = TR - TC

= 300Q - 25.000 - 100Q - 0,10Q^2

= 200Q - 25.000 - 0,10Q^2

= 200(1.000) - 25.000 - 0,10(1.000)^2

= 200.000 - 25.000 - 0,10(1.000.000)
= 175.000 - 100.000
= 75.000

Perusahaan memperoleh laba super normal (super normal profit) sebesar $75.000 dengan memproduksi 1.000 unit barang pada harga $300/unit. Dan laba tersebut merupakan laba tertinggi yang bisa dicapai perusahaan.

Soal 2

Jika harga turun menjadi $200/unit, bagaimana pengaruhnya pada laba dan jumlah barang yang diproduksi?

Jawab:

Jika P = 200, maka:

TR = P.Q = 200Q

MR = TR' = 200

Syarat Laba Maksimum:

MR = MC

200 = 100+ 0,2Q

0,2Q = 100

Q = 500

Besarnya Laba:

π = TR - TC

= 200Q - 25.000 - 100Q - 0,10Q^2

= 100Q - 25.000 - 0,10Q^2

= 100(500) - 25.000 - 0,10(500)^2

= 50.000 - 25.000 - 0,10(250.000)

= 25.000 - 25.000

= 0

Perusahaan memperoleh laba normal (normal profit) sebesar $0 dengan memproduksi 500 unit barang pada harga $200/unit. 

Soal 3

Jika harga kembali turun menjadi $150/unit, bagaimana pengaruhnya pada laba dan jumlah barang yang diproduksi?

Jawab:

Sebenarnya saat harga turun menjadi $200/unit, perusahaan mengalami break even point (BEP). Lalu jika harga turun kembali menjadi $150/unit, maka dapat dipastikan perusahaan akan rugi. Namun demikian, perusahaan akan berusaha untuk meminimalisir kerugian.

Bagaimana perusahaan menentukan jumlah barang yang harus diproduksi untuk meminimalisir kerugian? Caranya sama dengan bagaimana perusahaan memaksimalkan laba.

TR = P.Q = 150Q

MR = TR' = 150

Syarat Rugi Minimum:

MR = MC

150 = 100 + 0,2Q

0,2Q = 50

Q = 250

Besarnya Laba/Rugi:

π = TR - TC

= 150Q - 25.000 - 100Q - 0,10Q^2

= 50Q - 25.000 - 0,10Q^2

= 50(250) - 25.000 - 0,10(250)^2

= 12.500 - 25.000 - 6.250

= -18.750

Perusahaan memperoleh laba sub (subnormal profit) alias rugi sebesar $18.750 dengan memproduksi 250 unit barang pada harga $150/unit. Namun demikian, kerugian tersebut adalah yang paling kecil (minimum).

Soal 4

Jika perusahaan menderita kerugian sebesar $18.750 saat memproduksi barang sebanyak 250 unit pada harga $150/unit, sebagaimana ditunjukkan pada Soal 3, apakah perusahaan masih layak beroperasi atau justru harus menutup usahanya?

Jawab:

Untuk menentukan apakah perusahaan dalam kondisi rugi dapat terus beroperasi atau tidak, kita harus membandingkan antara harga (P) dengan biaya variabel rata-rata (AVC).

Jika AC > P > AVC, perusahaan sebenarnya mengalami kerugian dalam jangka pendek namun masih layak beroperasi.

Hal ini karena biaya variabel (VC) yang dikeluarkan produsen masih tertutupi oleh hasil penjualan (TR > VC).

AVC = VC/Q

= (100Q + 0,10Q^2) / Q

= 100 + 0,10Q

= 100 + 0,10(250)

= 125

Karena P = 150 lebih besar daripada AVC = 125, maka perusahaan masih layak beroperasi.

Besarnya AC sendiri yaitu sebesar:

AC = TC/Q

= (25.000 + 100Q + 0,10Q^2) / Q

= (25.000/Q) + 100 +0,10Q

= (25.000/250) + 100 + 0,10(250)

= 100 + 100 +25

= 225

Jadi:

AC > P > AVC → 225 > 150 > 125

Pasar Monopoli

Diketahui fungsi harga monopolis: P = 80 – 0,25Q.

Fungsi biaya total: TC = 500 + 10Q + 0,10Q2.

Berapakah kuantitas dan harga barang yang harus dipilih agar produsen memperoleh laba maksimum?

Jawab:

TR = P.Q

= (80 - 0,25Q)Q

= 80Q - 0,25Q^2

MR = TR' = 80 - 0,5Q

TC = FC + VC

= 500 + 10Q +0,10Q^2

MC = TC' = 10 + 0,20Q

Syarat Laba Maksimum:

MR = MC

80 - 0,5Q = 10 + 0,2Q

80 - 10 = 0,2Q + 0,5Q

70 = 0,7Q

Q = 100

Masukkan nilai Q ke fungsi harga monopolis.

P = 80 - 0,25Q

= 80 - 0,25(100)

= 80 - 25

= 55

Besarnya Laba Maksimum:

π = TR - TC

= 80Q - 0,25Q^2 - (500 + 10Q + 0,10Q^2)

= 80Q - 0,25Q^2 - 500 - 10Q - 10,Q^2

= -500 + 70Q - 0,35Q^2

= -500 + 70(100) - 0,35(100)^2

= -500 + 7.000 - 3.500

= 3.000

Perusahaan memperoleh laba maksimum sebesar $3.000 jika memproduksi barang sebanyak 100 unit barang dan menjualnya pada harga $55/unit.

Pasar Oligopoli

Diketahui fungsi biaya total yaitu:

TC = 250.000 + 40Q + 0,01Q2.

Jika P = 940 – 0,02Q, lalu karena adanya persaingan yang bersifat oligopolistis, fungsi harga berubah menjadi P = 940 – 0,03Q. Bagaimana pengaruh perubahan harga tersebut terhadap kuantitas, harga jual, dan laba maksimum?

Kondisi awal: P = 940 – 0,02Q.

TR = P.Q

= (940 - 0,02Q)Q

= 940Q - 0,2Q^2

MR = TR' = 940 - 0,04Q

TC = FC + VC

= 250.000 + 40Q + 0,01Q^2

MC = TC' = 40+ 0,02Q

Syarat Laba Maksimum:

MR = MC

940 - 0,04Q = 40 + 0,02Q

900 = 0,06Q

Q = 15.000

Masukkan nilai Q ke fungsi harga.

P = 940 - 0,02Q

= 940 - 0,02(15.000)

= 940 - 300

= 640

Besarnya Laba Maksimum:

π = TR - TC

= 940Q - 0,02Q^2 - (250.000 + 40Q + 0,01Q^2)

= 940Q - 0,02Q^2 - 250.000 - 40Q - 0,01Q^2

= 900Q - 250.000 - 0,03Q^2

= 900(15.000) - 250.000 - 0,03(15.000)^2

= 13.500.000 - 250.000 -6.750.000

= 6.500.000

Perusahaan memperoleh laba maksimum sebesar 6.500.000 jika memproduksi barang sebanyak 15.000 unit barang dan menjualnya pada harga 640/unit.

Jika fungsi harga berubah menjadi P = 940 – 0,03Q, maka:

TR = P.Q

= (940 - 0,03Q)Q

= 940Q - 0,03Q^2

MR = TR' = 940 - 0,06Q

Sementara itu fungsi biaya total tidak berubah.

Syarat Laba Maksimum:

MR = MC

940 - 0,06Q = 40 + 0,02Q

900 - 40 = 0,02Q + 0,06Q

900 = 0,08Q

Q = 11.250

Masukkan nilai Q ke fungsi harga yang baru.

P = 940 - 0,03Q

= 940 - 0,03(11.250)

= 940 - 337,5

= 602,5

Besarnya Laba Maksimum:

π = TR - TC

= 940Q - 0,03Q^2 - (250.000 + 40Q + 0,01Q^2)

= 940Q - 0,03QQ^2 - 250.000 - 40Q - 0,01Q^2

= 900Q - 250.000 - 0,04Q^2

= 900(11.250) - 250.000 - 0,04(11.250)^2

= 10.125.000 - 250.000 5.062.500

= 4.812.500

Jadi, saat muncul pesaing baru di pasar oligopoli, mengakibatkan kuantitas barang yang diproduksi perusahaan turun dari 15.000 unit menjadi 11.250 unit, harga barang turun dari 640 menjadi 602,5, dan laba pun menurun dari 6.500.000 menjadi 4.812.500.

Demikian kumpulan contoh soal laba maksimum.***

Editor: Ahmad Khakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah