Hampir seribu anggota komunitas air dunia akan bertemu di Jakarta atas inisiatif otoritas tertinggi Republik Indonesia. Indonesia dan Dewan Air Dunia menyelenggarakan Forum ke-10 ini dengan tujuan ganda, seperti:
Pertama, memastikan bahwa air dan sanitasi merupakan prioritas politik. “Air adalah politik” di semua tingkatan, internasional, nasional dan lokal. Dan prioritas-prioritas ini memerlukan tindakan dan solusi yang bersifat politis.
Kedua, untuk menyatakan dengan lantang bahwa menyediakan air bagi beberapa juta orang yang kekurangan air memerlukan aliansi yang sempurna antara inovasi, tata kelola, dan keuangan. Dan aliansi ini membutuhkan jawaban konkrit yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat termiskin.
Sementara itu, Ketua Bidang V Fair and Expo Panitia Penyelenggara Nasional World Water Forum ke-10 juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa salah satu keragaman budaya yang akan ditampilkan adalah prosesi melukat atau Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.
Dalam keterangannya, Sandiaga menyampaikan “Dukungan utama yang akan diberikan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini nantinya akan melibatkan Pemerintah Daerah setempat,” Rabu (1/5/2024).
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah berkomitmen penuh dalam menyiapkan World Water Forum ke-10 dengan sangat maksimal.
Harapannya, para delegasi atau peserta yang hadir dapat merekam momen manis di luar forum diskusi penting mengenai isu keberlanjutan sumber daya air dunia.***