Network
Dari bangku pondok hingga masjid megah,
Santri adalah kisah tanpa akhir, tak tergantikan,
Dalam senyum, terukir keikhlasan,
Mereka pelita, membimbing malam yang sunyi.
Hari Santri, panggung penghargaan padamu,
Santri, jiwa pemberani di dunia ilmu,
Kau tulang punggung keteguhan dan harapan,
Menghiasi hati, menyentuh kalbu yang lapang.
Puisi Dua:
Dalam redup subuh yang bersih dan tulus,
Santri berdiri, hati penuh tekad terus.
Menggapai ilmu di atas buku-buku tua,
Puisi kehidupan, setiap harinya terukir indah.
Di pondok kecil, langit menjadi buku,
Ilmu dipetik, sejuk seperti embun.
Menghampiri kitab, doa terukir manja,
Hari Santri, lembaran kisah tak terlupa.
Pada lembaran ilmu, coretan doa santri,
Tak putus asa, tuntut ilmu di setiap rintihan.
Mereka petaruh masa depan, mengukir jalan,
Hari Santri, haru menyentuh, semerbak iman.
Santri, di sela kitab dan derai waktu,
Hati mereka terbuka, pelajar sejati.
Mencintai ilmu, memeluk petuah ulama,
Hari Santri, puisi hati, menyentuh nurani.
Ilmu seperti bintang, menghiasi langit malam,
Santri, pelita yang menuntun kawan.
Mengabdi pada pena dan ilmu yang syahdu,
Hari Santri, pesona hati yang abadi.
Dalam doa yang lembut, Santri bersyukur,
Dalam ilmu yang mendalam, cinta terucap.
Puisi Hari Santri, doa dan cinta yang tak berhenti,
Menyentuh hati, mengukir harapan di setiap baitnya.
