Network
Portal Kudus -Rafael Alun Trisambodo Usai Menjalani Pemeriksaan di KPK Memilih Diam, Ini informasinya.
KPK kembali memeriksa Rafael Alun Trisambodo (RAT) pada hari jumat 24 maret 2023, materi apa yang ditanyakan? berikut informasinya.
Perjalanan pemeriksaan Rafael Alun Trisambodo mantan pejabat Dirjen Pajak, masih di tangani KPK, ini informasi terbarunya.
Setelah pemeriksaan pada jumat 24 maret 2023 di gedung KPK, ramai dalam unggahan tiktok @jamalakmalll, tampak Rafael Alun Trisambodo RAT keluar bersama isterinya tanpa memberikan statemen apapun kepada wartawan yang telah menunggu sejak pagi.
Dalam video tersebut, tampak Rafael Alun Trisambodo RAT keluar bersama isteri keluar dari gedung merah putih pada jam 20.30 WIB, setelah diperiksa selama 12 jam.
Beberapa wartawan yang telah menunggu mencoba bertanya, namun Rafael Alun Trisambodo memilih diam dan bergegas keluar bersama isterinya meninggalkan gedung merah putih KPK.
Baca Juga: Setelah Sahur Jangan Langsung Tidur, Ketahui Dampak Buruk Berikut
Ramai perjalanan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat Dirjen Pajak, menjadi melebar hingga menguliti LHKPN harta kakayaan Rafael Alun Trisambodo RAT yang mencapai Rp56 Miliar.
Berbagai statemen dan dugaan warganet muncul di berbagai platform media sosial, tentang jumlah harta kekayaan RAT yang fantastis untuk tingkatan seorang Pejabat Pajak berstatus ASN.
Sebelumnya Rafael Alun Trisambodo RAT mantan pegawai Dirjen Pajak juga pernah melakukan klarifikasi di gedung merah putih KPK pada 1 Maret 2023, dengan agenda klarifikasi mengenai LHKPN miliknya yang mencapai Rp56 Miliar.
Disampaikan Deputi Bidang Pencegahan Pahala Naiggolan menyampaikan, tidak ada larangan bagi pejabat untuk mempunyai aset atau harta kekayaan jumbo, asalkan dapat membuktikan asal dari mana harta kekayaannya itu, seperti melansir antaranews
Seperti diketahui adanya gaya hidup hedon yang diunggah keluarga dari pejabat Kementerian Keuangan di sosial media, telah membuat beberapa pejabat Kementerian Keuangan dipanggil KPK untuk mempertanggung jawabkan asal harta yang dimilikinya.
Ramainya perhatian dari warganet, membuat Kementerian Keuangan sibuk menertibkan gaya hidup hedon keluarga para pegawai Kementerian Keuangan, baik di Dirjen Pajak dan Bea Cukai yang berada di pusat dan daerah.***
