7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Menyentuh Hati, Puisi Sapardi Djoko Damono Paling Romantis dan Terkenal

- 20 Maret 2023, 09:28 WIB
7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Menyentuh Hati, Puisi Sapardi Djoko Damono Paling Romantis dan Terkenal
7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Menyentuh Hati, Puisi Sapardi Djoko Damono Paling Romantis dan Terkenal /selasar.com

 

Portal Kudus- Berikut dalam artikel ini merupakan kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono yang menyentuh hati. 7 puisi penyair legendaris Indonesia Sapardi Djoko Damono yang paling romantis dan penuh makna. Simak selengkapnya puisi SDD (Sapardi Djoko Damono) dalam artikel ini.

Mendiang Sapardi Djoko Damono tidak asing lagi dikenal oleh khalayak luas, baik bagi para penikmat sastra maupun masyarakat umum. Sajak-sajak dari puisi Sapardi Djoko Damono menyentuh hati dan populer di berbagai kalangan.

Sastrawan kebanggaan Indonesia Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono dikenal karena karyanya yang sederhana dan sarat akan makna. Lahir di Solo, Jawa Tengah pada 20 Maret 1940. Berasal dari Solo tepatnya dari daerah Ngadijayan, dan menghembuskan nafas terakhir pada 19 Juli 2020 setelah dirawat karena sakit yang dideritanya.

Baca Juga: 40 SOAL USP Bahasa Jawa Kelas 12 2023 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian Sekolah Bahasa Jawa SMA SMK 2023

Sepanjang perjalanannya, Sapardi Djoko Damono telah menuliskan karya-karya dari puisi, cerpen, esai, hingga novel. Adapun judul kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono meliputi Duka-Mu Abadi (1969), Hujan Bulan Juni (1994),Mata Jendela (2000), dan tentunya masih banyak lagi.

Berikut di bawah ini merupakan puisi Sapardi Djoko Damono yang menyentuh hati yang telah dirangkum oleh portalkudus.com, diantaranya

Baca Juga: 40 SOAL USP PJOK Kelas 12 2022 2023 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian Sekolah PJOK SMA SMK Kurikulum 2013

Puisi Sapardi Djoko Damono  (1)

Yang Fana Adalah Waktu 

Oleh: Sapardi Djoko Damono

 

Yang fana adalah waktu.

Kita abadi memungut detik demi detik,

merangkainya seperti bunga

sampai pada suatu hari

kita lupa untuk apa

"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?" tanyamu.

Kita abadi.

 

Puisi Sapardi Djoko Damono (2)

Sajak Tafsir

Oleh: Sapardi Djoko Damono

 

Kau bilang aku burung?

Jangan sekali-kali berkhianat

kepada sungai, ladang, dan batu

 

Aku selembar daun terakhir

yang mencoba bertahan di ranting

yang membenci angin

 

Aku tidak suka membayangkan

keindahan kelebat diriku

yang memimpikan tanah

tidak mempercayai janji a

yang akan menerjemahkanku

ke dalam bahasa abu

 

Tolong tafsirkan aku

sebagai daun terakhir

agar suara angin yang meninabobokan

ranting itu padam

Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat

untuk bisa lebih lama bersamamu

Tolong ciptakan makna bagiku

 

apa saja — aku selembar daun terakhir

yang ingin menyaksikanmu bahagia

ketika sore tiba.

Baca Juga: 40 CONTOH Soal USP Fisika Kelas 12 dan Kunci Jawaban 2023, Latihan Soal USP Fisika SMA Beserta Pembahasannya

Puisi Sapardi Djoko Damono (3)

Hujan Bulan Juni

Oleh : Sapardi Djoko Damono

 

Tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

 

Tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

 

Tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

 

Puisi Sapardi Djoko Damono (4)

Kenangan

Oleh: Sapardi Djoko Damono

 

Ia meletakkan kenangannya

dengan sangat hati-hati

di laci meja dan menguncinya

memasukkan anak kunci ke saku celana

sebelum berangkat ke sebuah kota

yang sudah sangat lama hapus

dari peta yang pernah digambarnya

 

pada suatu musim layang-layang

Tak didengarnya lagi

suara air mulai mendidih

di laci yang rapat terkunci.

Ia telah meletakkan hidupnya

di antara tanda petik

Baca Juga: BARU! Tes Wawancara Paskibraka Kabupaten 2023, Pelajari Contoh Soal Pertanyaan dan Jawabannya Lengkap

Puisi Sapardi Djoko Damono (5)

Pada Suatu Hari Nanti

Oleh : Sapardi Djoko Damono

 

Pada suatu hari nanti,

Jasadku tak akan ada lagi,

Tapi dalam bait-bait sajak ini,

Kau tak akan kurelakan sendiri.

 

Pada suatu hari nanti,

Suaraku tak terdengar lagi,

Tapi diantara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,

 

Pada suatu hari nanti,

Impianku pun tak dikenal lagi

Namun di sela-sela huruf sajak ini,

Kau tak akan letih-letihnya kucari



Puisi Sapardi Djoko Damono (6)

Aku Ingin 

Oleh : Sapardi Djoko Damono

 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

 

Puisi Sapardi Djoko Damono (7)

Sementara Kita Saling Berbisik 

Oleh : Sapardi Djoko Damono

 

sementara kita saling berbisik

untuk tinggal lebih lama lagi

pada debu, cinta yang tinggal berupa

bunga kertas dan lintasan angka-angka

ketika kita saling berbisik

di luar semakin sengit malam hari

memadamkan bekas-bekas telapak kaki, 

menyekap sisa-sisa unggun api sebelum fajar. 

Ada yang masih bersikeras abadi

Itulah informasi mengenai 7 puisi Sapardi Djoko Damono yang menyentuh hati, kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono paling romantis, penuh makna, dan terkenal.***

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x