10 Fakta Di Balik Sumpah Pemuda yang Selalu Diperingati Pada 28 Oktober

- 19 Oktober 2022, 04:05 WIB
ilustrasi : 10 Fakta Di Balik Sumpah Pemuda yang Selalu Diperingati Pada 28 Oktober
ilustrasi : 10 Fakta Di Balik Sumpah Pemuda yang Selalu Diperingati Pada 28 Oktober /Tangkap layar YouTube/Banting Tv

Portal Kudus – sebagai warga negara Indonesia kita tentunya tahu tentang perayaan hari sumpah pemuda pada 28 Oktober.


Sejarah mengenai sumpah pemuda ini juga biasanya telah diajarkan sejak di bangku sekolah. Namun, selain apa yang diajarkan di sekolah ternyata masih banyak fakta menarik dibalik sejarah sumpah pemuda 28 Oktober.

Dilansir dari pekalongankab.bawaslu.go.id, berikut ini 10 fakta menarik dibalik perayaan sumpah pemuda 28 Oktober.

Baca Juga: Apakah Tanggal 28 Oktober 2022 Tanggal Merah? Simak Sumpah Pemuda dan Jadwal Hari Libur Nasional 2022

• Tidak direncanakan dengan nama “Sumpah Pemuda”
Perayaan yang kita sebut dengan hari sumpah pemuda ini, awalnya tidak dinamai dengan ‘sumpah pemuda’.

Pada akhir kongres pemuda II atau rapat ketiga diselenggarakan, rumusan teks sumpah pemuda ini tidak memiliki nama tertentu, para hadiri kemudian menyebutnya sebagai sumpah setia.

Nama ‘sumpah pemuda’ sendiri justru baru diberikan setelah berselang beberapa hari setelah pelaksanaan rapat.

Baca Juga: Contoh Amanat Pembina Upacara Pada Perayaan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober

• Pembukaan acara dilakukan di Gereja
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kongres pemuda II memiliki serangkaian rapat yang dilakukan sebelum akhirnya menghasilkan sumpah pemuda.

Rapat tersebut dilakukan sebanyak tiga kali dan berlokasi di tempat yang berbeda. Dan hari pertama rapat sekaligus pembukaan dilakukan di gereja Khatolieke Jongenlingen-Bond, tempat tersebut dipilih karena memiliki aula yang cukup luas

• Di persiapkan sejak 2 Tahun sebelumnya

Baca Juga: Donwload Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 lengkap dengan Makna dan Filosofi Dibaliknya
Setiap poin dari sumpah pemuda yang kita kenal sekarang sebenarnya telah dipersiapkan sejak dua tahun sebelumnya, yaitu pada pelaksanaan kongres pemuda I. Adapun teks dari rancangan sumpah pemuda awanya adalah sebagai berikut.


• Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.
• Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
• Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Melayu.
Baca Juga: HARI Santri ke Berapa Tahun 2022 Ini? Simak Peringatan Hari Santri yang ke Berapa 22 Oktober Tahun 2022 Ini

• Peci yang dibuat dari topi khas Eropa
Dahulu bung Karno menjadikan peci sebagai identitas dari pergerakan nasional dan digunakan pula sebagai identitas dalam forum resmi.

Namun, tentunya pada masa itu peci cukup sulit untuk didapatkan. Maka sebagian besar peserta kongres pemuda II kala itu berinisiatif menggunting topi khas Eropa dan membuatnya terlihat sebagai peci.

• Didominasi oleh bahasa belanda
Pada saat kongres berlangsung yaitu pada tahun 1928 pengaruh bangsa belanda tentunya masih sangat kental sehingga hampir semua pembicaraan yang terjadi dalam kongres pemuda II ini dilakukan menggunakan bahasa Belanda.

Baca Juga: CEK PENGUMUMAN Hasil Seleksi Tulis Panwascam Pemilu 2024, Lihat Daftar Peserta Lolos di Website Perkecamatan

Bukan hanya dari segi percakapan, dari hal notulen atau catatan pun didominasi oleh bahasa belanda. Namun, Mohammad Yamin yang mahir berbahasa melayu menuliskan sumpah pemuda dengan bahasa melayu menggunakan ejaan Van Ophuijsen.

• Lagu Indonesia raya pertama kali diperdengarkan tanpa syair.
Pada kongres pemuda II turut hadir pula Wage Roedolf Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya yang semula berjudul 'Indonesia". Lagu tersebut untuk pertama kalinya diperdengarkan kepada publik pada penutupan rapat ketiga.

Sayangnya, lagu tersebut hanya dibawakan dengan irama biola, karena ditakutkan kongres pemuda akan dibubarkan oleh kepolisian Belanda yang menjadi ketat proses berlangsungnya kongres pemuda II.

Baca Juga: 10 CARA Membuat Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar, Unggah Lembar ke Platform Merdeka Mengajar

• Hanya ada 6 orang Perempuan yang terlibat
Dari sekian 700 peserta kongres pemuda II yang terlibat, hanya ada sekitar 6 orang perempuan yang terlibat.

Enam peserta perempuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut. Dien Pantow, Emma Poeradiredjo, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernamawoelan, dan Siti Soendari.

• Naskah Sumpah Pemuda hanya Ditulis oleh satu Orang
Dari perjalanan rapat yang dilangsungkan sebanyak tiga kali dalam dua hari pertemuan serta jumlah peserta yang teramat banyak, penulisan sumpah pemuda hanya dilakukan sendiri oleh Mohammad Yamin.

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: pekalongankab.bawaslu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah