Begini Tanggapan Bos OJK Terkait Ancaman Resesi Global 2023, Harus Tetap Optimis!

- 5 Oktober 2022, 15:40 WIB
Begini Tanggapan Bos OJK Terkait Ancaman Resesi Global 2023, Harus Tetap Optimis!
Begini Tanggapan Bos OJK Terkait Ancaman Resesi Global 2023, Harus Tetap Optimis! /Afifah Amani/Ilustrasi: Pixabay

Portal Kudus - Bos Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan opini dan juga pendapatnya terkait kemungkinan ancaman resesi global 2023.

Mahendra Siregar selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa ancaman resesi global 2023 pasti akan terjadi.

"Setidaknya akan terjadi di tahun 2023. Atau bisa saja lebih cepat dari itu," ujar beliau dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan secara virtual (online), Senin 3 Oktober 2022, saat ditanya hal terkait ancaman resesi global 2023.

Baca Juga: CEK Pengumuman Non ASN 2022 Hasil Rekapituliasi Prafinalisasi Pendataan Non-ASN di pengumuman-nonasn bkn go id

Namun, apakah pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia sangat besar? Bagaimana dengan durasinya? Mahendra sendiri menyebutkan bahwa belum ada prediksi yang akurat terkait hal tersebut.

Sementara itu, perkiraan pertumbuhan ekonomi Tanah Air untuk tahun 2022 dan 2023, menurut Mahendra, masih berada di kisaran angka 5 persen.

Sehingga perlu melihat dua situasi dan kondisi melalui perspektif yang lengkap agar prediksi perhitungannya bisa lebih jelas.

Baca Juga: 21.757 Daftar Tenaga Non ASN Jawa Tengah Terdata di BKN, Cek Hasil Pendataan Non ASN 2022 Tahap Prafinalisasi

"Oleh karena itu, kita harus lihat dua kondisi ini dalam perspektif lengkap," imbuh Mahendra.

Bahkan kini OJK juga belum bisa memperkirakan seberapa besar kebutuhan kebijakan relaksasi kredit agar dapat menghadapi situasi tersebut.

Di sisi lain. OJK dan lembaga jasa keuangan tentu tetap akan menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan agar bisa sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Berapa Gaji Magang Bakti BCA Tahun 2022? Berapa Besaran Tunjangannya? Simak Informasinya di Sini

"Sekiranya jika dibutuhkan kebijakan dalam perkembangan itu, maka tentu akan ada rumusan yang ditetapkan!" tutur dia.

Intinya Mahendra masih tetap optimis akan perkembangan ekonomi Indonesia yang masih terjaga meskipun nanti akan dihadapkan dengan kondisi ekonomi global yang berat.

Beliau beranggapan bahwa perekonomian Indonesia masih akan berada dalam kondisi stabil jika kita juga mampu menghadapi resiko transmisi dengan melakukan sejumlah kebijakan.

"Optimisme itu, sepertinya harus kita tempatkan di kondisi realistis. Yaitu dengan cara kita jaga stabilitas dengan baik. Termasuk kebijakan serta fasilitas yang dibutuhkan, namun tetaplah waspada dan pahami risiko transmisi dari ekonomi global yang semakin berat,’’ ujarnya sambil menutup pernyataan.***

 

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x