Portal Kudus – Pahlawan adalah seseorang yang menonjol karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran.
Pahlawan juga dikenal dengan pejuang yang gagah berani. Pahlawan merupakan tanda jasa atas tindakan keberanian seseorang.
Dalam kemerdekaan Indonesia tidak hanya laki-laki saja yang berjuang. Tetapi tidak lepas juga dari para pahlawan Wanita.
Berikut ini adalah 10 tokoh perempuan pejuang yang mendapat gelar pahlawan dan patut untuk diteladani
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu! Inilah 3 Masalah yang Sering Dialami Anak Remaja Indonesia
1. R. A. Kartini
R.A Kartini merupakan pahlawan asal Jepara yang berjuang di Tanah Air melalui pendidikan untuk kaum wanita.
Bahkan karena jasa kepahlawanannya hari lahir Kartini dijadikan sebagai hari libur nasional. R.A. Kartini disebut sebagai pahlawan emansipasi wanita.
Dia juga menjadi pahlawan kemerdekaan nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 yang dikeluarkan pada 2 Mei 1964.
Baca Juga: Apakah Mencabut Uban Berbahaya? Begini Penjelasan Pakar
2. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan asal Aceh. Cut Nyak Dien dikenal sebagai sosok pemberani yang selalu memberikan semangat kepada rakyat Aceh dalam perjuangan melawan Belanda.
Cut Nyak Dien merupakan pejuang perempuan yang terjun langsung ke medan perang.
Cut Nyak Dien mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 106 Tahun 1964.
3. Cut Meutia
Cut Meutia merupakan pahlawan asal Aceh. Ia adalah sosok perempuan yang ikut langsung ke medan pertempuran bersama suaminya.
Cut Meutia berperan sebagai pengatur strategi pertempuran dari pasukan yang dipimpin oleh suaminya.Beberapa peperangan ia lakukan, hingga akhirnya ia gugur di medan perang.
Cut Meutia mendapat gelar Pahlawan Nasional atas jasanya pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 107 tahun 1964.
Baca Juga: Berikut Penjelasan Mengenai Tujuan, Prinsip dan Syarat Menjadi Anggota ASEAN
4. Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika merupakan pahlawan asal Cicalengka. Ia membangun Sekolah Istri karena ingin mendidik anak perempuan dan untuk memajukan harkat dan martabat perempuan.
Di Sekolah Isteri itu, para perempuan diajarkan beberapa pelajaran, seperti menulis, berhitung, dan membaca.
Dewi Sartika diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 7 Oktober 1966 melalui SK Nomor 252 Tahun 1966.
5. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan asal Pulau Nusalaut. Pahlawan wanita ini berjuang saat usianya masih sangat muda, yakni 17 tahun.
Martha hadir dalam pertemuan di Saparua yang menjadi awal perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda. Dia juga ikut serta dalam perang Pattimura.
Martha Christina Tiahahu diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 20 Mei 1969 melalui SK Nomor 012/TK/1969.
6. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis atau yang bernama asli Maria Josephine Catherine Maramis merupakan pahlawan wanita asal Sulawesi Utara.
Maria mendirikan organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya dan membuka sekolah rumah tangga. Sekolahnya itu menampung para perempuan pribumi dari berbagai kalangan. Tak hanya memperjuangkan lewat pendidikan, ia juga cukup vokal terkait kesetaraan gender.
Maria Walanda Maramis diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 20 Mei 1969 melalui SK Nomor 012/TK/1969.
7. Nyai Ahmad Dahlan
Nyai Ahmad Dahlan merupakan pahlawan asal Yogyakarta. Istri KH Ahmad Dahlan itu memiliki nama lengkap Siti Walidah.
Perjuangan Nyai Ahmad Dahlan adalah menyelenggarakan sekolah-sekolah putri, memberantas buta huruf bagi orang lanjut usia, dan penyelenggaraan rumah untuk anak orang miskin.
Nyai Ahmad Dahlan diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 22 September 1971 melalui SK Nomor 042/TK/1971.
Baca Juga: Mengenal Fakher, Seorang Tuna Tungu di Gaza yang Sulap Puing Besi Menjadi Karya Seni
8. Hajjah Rasuna Said
Hajjah Rasuna Said merupakan pahlawan asal Sumatera Barat. Perjuangan yang dilakukannya di bidang politik dan pendidikan.
Ia juga mendirikan sekolah pendidikan khusus wanita Perguruan Tinggi. Hajjah Rasuna Said diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 14 Desember 1974 melalui SK Nomor 084/TK/1974.
9. Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto
Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto atau yang lebih dikenal sebagai Tien Soeharto merupakan Istri dari presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Tien Soeharto membenahi Istana Negara dan Istana Merdeka di Jakarta dengan menambah unsur nusantara. Ia mengganti lukisan dari pelukis asing dengan lukisan karya pelukis Indonesia.
Hj. Fatimah Siti Hartinah diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 30 Juli 1996 dengan SK Nomor 060/TK/1996.
10. Hj. Fatmawati Soekarno
Hj. Fatmawati Soekarno merupakan istri presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Fatmawati adalah sosok yang menjahit bendera merah putih dan dikibarkan saat Proklamasi kemerdekaan.
Fatmawati diberikan gelar Pahlawan Nasional pada 4 November 2000 melalui SK Nomor 118/TK/2000.***