Dolphin Parenting: Menerapkan Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Sehat dan Bahagia

- 26 Juli 2022, 16:22 WIB
Dolphin Parenting: Menerapkan Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Sehat dan Bahagia
Dolphin Parenting: Menerapkan Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Sehat dan Bahagia /pixabay/2081671/24 images

Portal Kudus – 23 juli lalu kita baru saja memperingati Hari Anak Nasional, di Indonesia sendiri Hari Anak Nasional dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa terhadap perlindungan anak agar tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Maka dari itu sebagai orang tua yang merupakan sekolah pertama bagi anak, ada baiknya kita juga menerapkan pola asuh yang tepat agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, Bahagia, serta termotivasi.

Dr. Shimi Kang, penulis buku “The Dolphin Parent: A Guide to Raising Healty, Happy, and Motivated Kids”.

Membagi pola asuh orang tua kedalam beberapa anaogi antara lain, Tiger Parenting, Jellyfish Parenting, dan Dolphin Parenting.

Baca Juga: Hari Keluarga Nasional: Pencegahan Stunting Jadi Fokus Utama Pemerintah Garut

Tiger Parenting

Meski harimau terkesan ganas, namun sebagai induk harimau justru sangat perhatian dengan anak-anaknya.

Gaya asuh jenis ini terkesan tegas dan otoriter, dan ‘Tiger-Mom’ dengan pola asuh seperti ini cenderung otoriter serta over-protective terhadap anak-anaknya.

Sehingga dalam beberapa kasus, anak sering kehilangan kesempatan untuk berkembang karena segala perilakunya yang dibatasi oleh sang induk.

Selain over-protective, ‘Tiger-Mom’ juga sering kali over-directive sehingga mereka merasa mengatur segala pergerakan anak adalah hal yang tepat.

Dengan pengasuhan jenis ini cenderung menghasilkan anak-anak yang justru ketergantungan pada orang tuanya dan tidak dapat mengembangkan pemikiran mereka sendiri. Anak-anak ini cenderung sulit untuk mengambil keputusan.

Baca Juga: Jawaban yang Benar Mengenai Oogenesis Adalah, Soal IPA Kelas 9 Semester 1, Bab Sistem Reproduksi pada Manusia

Jellyfish Parenting

Pengasuhan jenis ini cenderung memberikan kebebasan pada anak, tanpa membebani anak dengan aturan yang terlalu ketat.

Orang tua dengan pengasuhan jenis ini akan sulit mengatakan ‘Tidak’ pada anaknya sendiri, semua serba boleh.

Dampak dari ‘Jellyfish Parenting’ pada anak akan menumbuhkan pribadi yang mungkin tampak lebih percaya diri namun tanpa Batasan-batasan tertentu, sehingga memiliki kinerja social dan akademik yang kurang.

Anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang kurang disiplin, dan enggan mengikuti aturan. Sehingga ditakutkan tingginya kemungkinan anak tersebut melakukan tindak criminal.

Baca Juga: Siapa Titan Abnormal Itu? Ternyata Ini Penjelasannya, Simak Titan Abnormal dan Perbedaan Titan Lainnya

Dolphin Parenting

Dolphin Parenting merupakan paduan dari kedua pola asuh sebelumnya, yaitu perpaduan orang tua yang otoriter dan orang tua yang permisif.

Orang tua dengan jenis pengasuhan ini biasanya lebih fleksibel, mereka punya aturan, dan ekspektasi, tetapi juga menghargai kreatifitas dan kemandirian anak.

Maka dari itu, orang tua disarankan untuk menerapkan pola asuh ini. Karena, lumba-lumba bukan tipe induk yang akan mengasuh anaknya terus menerus.

Anak-anak dengan pola asuh Dolphin Parenting ini akan tumbuh menjadi anak yang berani, mandiri, dan kreatif dalam memecahkan masalah yang mungkin ia hadapi.***

Editor: Ahmad Khakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah