Agung mengungkap pelibatan Kompolnas dan Komnas HAM demi menjamin apa yang dilakukan timsus agar transparan, objektif, dan akuntabel.
"Kompolnas dan Komnas HAM terbuka, supaya fair, apa yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan," ucap Agung.
Baca Juga: Sinopsis dan Resensi Gadis Kretek, Novel Ratih Kumala yang Diangkat Jadi Serial Netfilx
Ia menegaskan bahwa tim bekerja dengan pedoman "scientific crime investigation" sehingga dapat memperoleh kesimpulan hasil penyelidikan dan penyidikan secara utuh dan terbuka.
"Seperti kata Kapolri, kami mengedepankan 'Scientific crime investigation' sehingga hasilnya utuh terbuka bagi masyarakat," ucapnya.
Komisioner Kompolnas Benny Mamoto menyebutkan langkah Kapolri membentuk tim khusus dalam kasus penembakan Brigadir J sebagai wujud transparansi.
Pembentukan tim khusus tersebut juga untuk memastikan bahwa proses penyidikan sesuai dengan aturan, objektif, dan semua analisis kesimpulan berdasarkan fakta lapangan yang telah diuji, baik melalui pendekatan "scientific" maupun para ahli, termasuk cek silang kesaksian.
"Saya yakin tim akan terbuka, semua masukan dari publik diharapkan bisa membuat terang satu per satu, nanti dikaitkan dengan fakta di lapangan, maka publik akan mendapat informasi yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Baca Juga: Film SRI ASIH Kapan Tayang? Simak Informasi Tanggal Tayang Film Sri Asih di Bioskop Berikut Ini
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menegaskan pihaknya bekerja secara independen sesuai standar operasi prosedur (SOP) dan mekanisme yang ada di internal sendiri.