Antisipasi Bencana, Pemkab Wonogiri Gelar Apel dan Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana

- 21 November 2021, 07:33 WIB
Pemkab Wonogiri menggelar Apel dan Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana pada 18 November 2021.
Pemkab Wonogiri menggelar Apel dan Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana pada 18 November 2021. /Jatengprov.go.id/

Portal Kudus - Menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian besar Pulau Jawa, Pemkab Wonogiri menggelar Apel dan Sarasehan Kesiapsiagaan Bencana pada 18 November 2021.

Apel yang dipimpin langsung oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo itu digelar di Alun-alun Giri Kridha Bhakti dengan protokol kesehatan yang ketat.

Bupati Wonogiri mengatakan, tidak seorangpun yang mengharapkan terjadinya bencana. Namun, apabila bencana itu terjadi, seluruh komponen, termasuk masyarakat, dituntut siap menghadapi dengan sigap dan bijaksana.  

“Bencana tentu tidak kita inginkan terjadi, akan tetapi, sikap waspada dan siaga perlu selalu dikedepankan, karena potensi kebencanaan dapat muncul setiap waktu. Dan kesiapan dalam menghadapinya, sangat penting demi menghindari jatuhnya korban jiwa, atau kerusakan yang menimbulkan kerugian berupa harta atau benda,” ujar bupati.

Baca Juga: Bupati Semarang Ngesti Nugraha Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Desa Watu Agung Tuntang

Diakui, wilayah Kabupaten Wonogiri merupakan daerah dengan poin potensi bencana alam sangat tinggi baik di musim kemarau maupun hujan.

“Ini merupakan konsekuensi dari letak geografis Kabupaten Wonogiri yang berada di zona merah bencana alam. Segenap perangkat pemerintahan memiliki kewajiban yang sama untuk bersinergi dalam penanganan bencana alam, diawali dengan membangun kesadaran untuk tetap hidup dengan aman di wilayah zona merah bencana alam,” kata bupati.

Sesuai data kebencanaan, bupati menjelaskan bahwa bencana yang terjadi di Kabupaten Wonogiri menunjukkan kecenderungan yang menurun, baik dalam jumlah maupun kerugian akibat bencana.

Baca Juga: Sentra Jajanan Kuliner Tradisional Pasar Brumbung Raih Penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI

Data 2020 mencatat 93 kejadian bencana dengan total kerugian mencapai Rp1.287.100.000. Pada 2021, hingga awal November tercatat tujuh kejadian bencana dengan taksiran nilai kerugian sebesar Rp22.000.000.

Halaman:

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x