Seseput Onta-onta Tok, Bambang Sudiarto menyatakan kegiatan tersebut diikuti komunitas ontelist, sebutan pengayuh sepeda tua jenis onta, dari Kudus dan Demak.
Selain OOT, Ontoseno dan Napas Tua, sejumlah warga berkontribusi mengikuti kegiatan tersebut.
''Ini bagian dari upaya membangkitkan semangat nasionalisme,'' katanya.
Peserta upacara menggunakan atribut seperti pejuang. Mereka berusaha menggambarkan kondisi pejuang kemerdekaan saat itu, dari senjata yang dibawa mulai dari senapan hingga bambu runcing.
''Saat ini kita berjuang melawan pandemi,'' tandasnya.
Baca Juga: Tanggal 18 Agustus Merupakan Hari Konstitusi Indonesia, Berikut Sejarahnya
Peserta upacara, Iyan Sugianto, berharap nostalgia yang dibangkitkan melalui berbagai atribut yang digunakan diharapkan semakin membumikan semangat nasionalisme.
Upacara yang digelar berbagai komonitas pemilik sepeda jadul tersebut merupakan bagian dari nguri-uri merah putih dengan segala implementasinya.
Dia berharap, kegiatan serupa digelar setiap tahun. Kegiatan merupakan tetenger penanda kesinambungan untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa.