KPID Jawa Tengah Menemukan 783 Potensi Pelanggaran Konten Siaran

- 16 Agustus 2021, 23:09 WIB
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah IAIN Pekalongan melakukan kunjungan media ke kantor redaksi SinarJateng.com
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah IAIN Pekalongan melakukan kunjungan media ke kantor redaksi SinarJateng.com /SinarJateng.com

Baca Juga: Kemenag Grobogan Menyalurkan Bantuan Melalui Unit Pengumpulan Zakat ke Masyarakat Gobogan

“Adegan kekerasan yang muncul tidak sampai menampilkan adegan sadis, berdarah-darah, atau menimbulkan trauma langsung pada pemirsa. Biasanya muncul dalam bentuk kata-kata kasar dan perundungan di program realty show, perilaku penindasan di tayangan fiksi, dan liputan peristiwa kekerasan yang pengambilan gambarnya terlalu vulgar dalam siaran jurnalistik. Materi-materi seperti ini kalau disuguhkan setiap hari akan sangat rawan bagi perkembangan psikologis anak. Apalagi muatan kekerasan juga sering muncul di jam siar anak,” imbuhnya.

Ari juga menegaskan bahwa banyaknya potensi pelanggaran harus menjadi evaluasi bersama. “Meskipun tidak fatal, konten siaran yang berpotensi melanggar ini kalau disiarkan terus-menerus dengan intensitas yang tinggi juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi pemirsa,” jelasnya

KPID Jawa Tengah juga mendorong lembaga penyiaran untuk terus melakukan evaluasi internal. Temuan pemantauan isi siaran menunjukkan bahwa potensi pelanggaran justru terdapat pada stasiun TV yang banyak diminati pemirsa.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Menekankan Untuk tetap Semangat Memaknai Kemerdekaan RI

Temuan potensi pelanggaran tertinggi terdapat pada siaran Trans7 (sebesar 14,7%) yang banyak menyajikan siaran-siaran non-fiksi. Sedangkan di bawahnya terdapat stasiun TVOne, TransTV, dan ANTV yang hampir seimbang.

Ketua KPID Jawa Tengah, Muhammad Aulia, mendorong lembaga penyiaran untuk terus memperbaiki kualitas siarannya.

“Lembaga penyiaran harus rajin mengukur ulang apakah siarannya sudah aman bagi pemirsa. Mari padatkan lagi unsur edukasinya, sajikan informasi yang baik, hiburan untuk pemirsa harus sehat dan aman,” tegas Aulia.***(Hanung Soekendro/Suara Merdeka Muria)

 

Halaman:

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x