Beda Sejarah Hari Lingkungan Hidup Dunia dan Hari Bumi, Berikut Penjelasannya

- 3 Juni 2021, 10:56 WIB
menjaga lingkungan hidup.
menjaga lingkungan hidup. /Pixabay / ejaugsburg
Portal Kudus - Istilah Hari Lingkungan Hidup Dunia tentau tak asing lagi ditelinga, setiap tahunnya peringatan penting tersebut akan disambut.

Hari Lingkungan hidup, merupakan hari yang digagas khsusuh untuk menghargai dan menjaga kelestarian lingkungan.

Sesuai dengan namanya, Hari Lingkungan Hidup yang dirayakan secara global berkaitan dengan keadaan lingkungan sekitar.
 
Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Dunia, Indonesia Ajak Donasi Buku untuk Sahabat Pengelolaan Hutan Desa Kapuas Hulu

Selain istilah Hari Lingkungan Dunia, tentu pernah mendengar istilah Hari Bumi.

Hari Bumi merupakan hari pengamatan tentang bumi yang diperingati secara internasional setiap tahunnya pada tanggal 22 April.

Hari Bumi pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia saat ini yaitu bumi.

Hari Bumi memanh belum banyk diketahui masyarakat Indonesia, dibanding dengan Hari Lingkungan Hidup yang sering didengar.
 
Baca Juga: Hasil Laga Indonesia vs Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Simak Skor Akhirnya, Ini Link Streamingnya!

Secara singkat memang tidak ada perbedaan kuat yang ada, antara keduan yang membedakan hanya sejarahnya saja.

Mengutip dari Lsis Fmipa Universitas Gadjah Mada (UGM), berikut penjelasan sejarah Hari Bumi.

Hari Bumi Sedunia merupakan hari pengamatan tentang bumi yang diperingati secara internasional setiap tahunnya pada tanggal 22 April.

Hari Bumi pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia, terhadap planet yang ditinggali oleh manusia saat ini yaitu bumi.Pertama kali dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada tahun 1970.

Dia adalah seorang pengajar di bidang disiplin ilmu lingkungan hidup.
 
Baca Juga: [UPDATE] Data Sebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus Per 2 Juni 2021

Tanggal ini sebenarnya bertepatan dengan waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara dan waktu musim gugur pada belahan Bumi selatan.

Sebagian besar merayakan Hari Bumi pada 22 April, mengacu pada peristiwa ketika para aktivis mengadakan Hari Bumi pertama pada tanggal yang sama di akhir tahun 1960-an.

Namun sebagian yang lain merayakan Hari Bumi pada equinox musim semi, sehingga Hari Bumi akan jatuh pada waktu yang berbeda antara belahan bumi utara dan selatan.
 
Baca Juga: Pemkab Blora Bersama BBWS-BS Koordinasi Tahapan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko

United Nation (UN) atau PBB memperingati hari Bumi sedunia pada tanggal 20 Maret yang merupakan sebuah tradisi dari aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969.

Tanggal tersebut merupakan hari dimana matahari berada tepat di atas khatulistiwa atau dikenal dengan istilah Ekuinoks Maret.

Saat ini hari bumi diperingati oleh 175 negara dan secara global telah dikoordinasi oleh Jaringan Hari Bumi atau Earth Day Network.

Hari Bumi awalnya diprakarsai oleh masyarakat serta diperingati oleh LSM dan organisasi di bidang pelestarian lingkungan hidup.

Sedangkan Hari Lingkungan Sedunia diperingati berdasarkan Konferensi UN tentang Lingkungan hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm.  

Tanggal konferensi tersebut kemudian ditetapkan menjadi Hari Lingkungan Hidup Sedunia.Indonesia berpartisipasi dalam konferensi tersebut dan diwakili oleh Prof. Emil Salim yang menjabat sebagai Kepala Bappenas.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia dianggap lebih resmi dan sering diperingati oleh masyarakat maupun pemerintah di sejumlah negara di dunia.

Tujuan dasar dari kedua peringatan hari besar tersebut adalah untuk merangsang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.***
 
 
 
 
BalasTeruskan

Editor: Azkaa Najmuts Tsaqib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x