Evaluasi dan Proyeksi Penanganan COVID-19 di Indonesia, Satgas: Wajib Imun, Aman, dan Iman

- 30 Desember 2020, 21:22 WIB
Alexander K. Ginting
Alexander K. Ginting /bnpb/YouTube BNPB Indonesia

Portal Kudus –Kanal YouTube BNPB Indonesia menyiarkan secara langsung kegiatan Evaluasi dan Proyeksi Penanganan COVID-19.

Dalam siaran tersebut, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional, Alexander K. Ginting menyampaikan rasa belasungkawanya terhadap tenaga medis yang gugur akibat COVID-19.

Saat berjuang menyelamatkan pasien COVID-19, sebanyak 507 tenaga medis meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19. Dilansir dari kanal YouTube BNPB Indonesia hari Rabu, 30 Desember 2020.

Baca Juga: Meriahkan Ucapan Selamat Tahun Baru 2021 Secara Virtual dengan Aplikasi Editing Ini

Laporan tersebut merupakan data yang diterbitkan per 28 Desember 2020.

“Jadi ya kita memang prihatin dan turut berduka cita juga atas wafatnya dan gugurnya 507 tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, dalam rangka menanggulangi secara langsung atau pun tidak langsung penyakit Covid-19 ini,” tutur Alexander K. Ginting.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa laju penyebaran virus COVID-19 mengalami peningkatan kasus yang cukup signifikan pada bulan Desember 2020.

Baca Juga: Varian COVID-19 Baru, Kasus Positif Pemain dan Staff Liga Primer Mengalami Lonjakan

Hal tersebut terjadi seiring dengan naiknya jumlah kasus positif dan juga pasien yang di rawat di rumah sakit.

“Artinya ini kita lihat bisa juga ada hubungannya dengan beban kerja, jadi beban kerja di saat dia melayani Covid-19 atau beban kerja di mana dia melayani pasien tapi di sekitarnya juga ada Covid-19,” kata Alexander K. Ginting.

Dia mengatakan tidak semua tenaga medis yang meninggal dunia karena melayani pasien Covid-19 secara langsung, tetapi ada juga yang melayani pasien dengan penyakit lain. Namun di samping melayani penyakit lain, tenaga medis tersebut juga memiliki risiko untuk terinfeksi Covid-19.

“Kemudian juga faktor yang terjadi adalah komorbiditas, jadi dalam rangka menurunkan mortalitas, menurunkan angka kematian, kita juga harus me-manage komorbidnya, penyakit penyerta,” ujar Alexander K. Ginting.

Dia mengatakan bahwa pasien yang memiliki penyakit penyerta harus dikelola dengan baik, karena penanggulangannya di rumah sakit berisiko lebih berat.

Selain itu, untuk menurunkan angka mortalitas, Alexander K. Ginting juga mengimbau tenaga medis untuk membagi waktu kerjanya dengan proporsional.

“Yang kedua dokternya juga dan perawatnya harus memperhatikan usia, yang ketiga dokter dan perawatnya juga harus memperhatikan faktor komorbiditas, ini semua berpengaruh,” ucapnya.

Tidak hanya tenaga medis, Alexander K. Ginting menekankan bahwa masyarakat juga harus memiliki peran sentral dalam mencegah penularan Covid-19, agar beban rumah sakit dan tenaga medis berkurang.

“Jadi inilah yang kita sampaikan, jangan sampai nanti suatu ketika kita tidak peduli, lama-lama nanti dokter dan perawat kita akan berkurang satu persatu oleh karena sakit atau pun tidak berani lagi untuk melayani,” ujarnya.

Selain menyampaikan pesannya kepada masyarakat, Alexander K. Ginting juga memberikan pujian dan berterima kasih kepada para tenaga medis atas jasanya yang masih setia mengabdi dan menjalankan tugas-tugasnya.

Ia juga tak lupa mengingatkan mereka untuk tetap menjaga imun, aman, dan iman.***

Editor: Sugiharto

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah