Angkat Positif Covid-19 Meningkat Dalam Waktu Lima Minggu Ini, Masyarakat Dihimbau Untuk Segera Vaksin Lengkap

13 Agustus 2022, 19:28 WIB
5 hal penting cegah Covid-19 /kemdikbud/


PORTAL KUDUS - Satuan Tugas ( SATGAS ) Penanganan COVID-19 telah meminta semua kepada kepala daerah mengintensifkan kembali pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan (Prokes), khususnya ini di tempat-tempat umum dan area perumahan.

Dalam lima minggu terakhir, peningkatan positif 5,12% menjadi 10,05%, atau peningkatannya hampir dua kali lipat.

Dikutip dari pemberitaan AntaraNews, juru bicara manajemen COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pengawasan tersebut karena ada peningkatan positif di Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Juara Piala AFF U16 Sebuah Kado Untuk HUT Kemerdekaan RI

"Dibandingkan dengan puncak omicron, dalam lima minggu, peningkatannya hampir 17%. Sementara di puncak Delta lalu sembilan persen meningkat," kata Wiku.

Meskipun peningkatan tingkat positif bahkan lebih rendah daripada ketika puncak omicron dan delta, Wiku menghimbau untuk diawasi karena tingkat positif lebih besar dari 10%.

Wiku telah mengatakan bahwa angka positif ini merefleksikan peningkatan kasus positif di masyarakat.

Baca Juga: GAMBAR CONTOH Kaligrafi Mudah dan Simple Berwarna, Kumpulan Kaligrafi Arab Sederhana untuk Anak SD yang Indah

Jumlah desa atau kelurahan yang dipantau pada bulan lalu mulai muncul bahkan jika angka -angka itu masih belum signifikan.

"Dari total 80.000 desa dan kelurahan di Indonesia, minggu ini hanya dua ribu (2,5%) yang dipantau untuk kedisiplinan protokol kesehatan," kata Wiku.

Wiku mengatakan perlu untuk menyesuaikan strategi vaksinasi COVID-19, yaitu dengan mempercepat pemerataan yang adil dari cakupan vaksinasi dosis paling lengkap untuk mendapatkan kekebalan yang optimal.

Baca Juga: Biodata Gibran Rakabuming Raka Tanggal Lahir, Umur, Profesi, Istri, Anak, Orang Tua, IG

“Untuk saat ini, pekerjaan kami tidak hanya untuk memastikan diri sendiri sudah divaksinasi lengkap, tetapi juga orang -orang di sekitar kami. Karena tujuan utama kami adalah membentuk kekebalan kolektif bukan individual, "kata Wiku.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan hasil serologi ketiga dari survei yang dilakukan secara nasional di 100 wilayah atau kota yang dipilih dengan sampel yang sama dan dilakukan pada akhir tahun lalu.

Wiku mengatakan aktivitas tersebut telah dilakukan untuk melihat proses peningkatan antibodi pada individual yang sama sehingga efisiensi penambahan dosis vaksinasi lebih jelas terlihat.

Baca Juga: Kata Quart: Definisi dan Contoh Cara Menggunakan dalam Sebuah Kalimat

"Terutama karena, dalam waktu satu tahun, ada banyak program pengendalian COVID-19 lainnya, salah satunya adalah melakukan vaksin dosis pertama untuk masyarakat umum," kata Wiku.

Menurut hasil ini, telah ditemukan bahwa kekebalan masyarakat dalam sampel yang diambil telah meningkat menjadi 98,5%.

Akibatnya, dapat diasumsikan bahwa kekebalan komunitas secara tingkat nasional juga meningkat, ini terjadi karena riwayat vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Baca Juga: Mengapa Kita Merayakan Hari Buku Sedunia dan Kapan Perayaan Tersebut Diperingati di 2022?

Menurut hasil penelitian, juga ditemukan bahwa semakin banyak dosis vaksin yang diterima selesai oleh seseorang, semakin tinggi antibodi atau tingkat kekebalan.

"Tetapi pada kenyataannya, data tentang ruang lingkup vaksinasi booster tidak meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tingkat vaksinasi dosis pertama dan kedua dari suntikan pertama dosis pertama secara nasional," kata WIKU.

Wiku melanjutkan bahwa untuk melatih dan mempertahankan antibodi yang efektif untuk mencegah infeksi, pemberian dosis vaksin lanutan harus tepat waktu.
"Terutama booster, yang enam bulan setelah vaksin dosis kedua," kata Wiku. ***

 

Editor: Sugiharto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler