Gelar Rapat Koordinasi, Pemkot Semarang akan Relokasi Pedagang Pasar Johar

11 Februari 2022, 09:17 WIB
Pedagang Pasar Johar mengambil timbangan dan peralatan berdagang yang selamat dari kebakaran.Foto: Media Purwodadi/Wahyu Prabowo /

Portal Kudus - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menggelar rapat koordinasi penanganan pedangan korban kebaran relokasi Pasar Johar MAJT.

Rapat koordinasi tersebut diadakan di Balai Kota Semarang pada 10 Februari 2022.

Diketahui telah terjadi kebakaran di Pasar Johar beberapa hari lalu yang membuat para pedangang bisa berjualan lagi.

Dilansir PortalKudus.com dari Suara Merdeka dari artikel berjudul 130 Pedagang Terdampak Kebakaran Direlokasi ke Pasar Kanjengan

Di rapat tersebut, Simon, yang menjadi perwakilan koordinator pertokoan Pasar Johar relokasi MAJT mengatakan ada 393 pedangang yang menjadi korban.

"Dari 393 pedagang yang menjadi korban. Sebanyak 263 pedagang sudah punya izin untuk bisa segera menempati Pasar Johar, 130 pedagang belum." kata Simon.

Simon meminta adanya perhatian khusus dari Wali Kota Seamrang yang akrab disapa Hendi tersebut.

"Pedganag yang belum memiliki izin akan direlokasi di sekitar Pasar Kanjengan ke sebanyak 130 lapak, dengan masing-masing lapak luasnya 1.5 x 2 meter persegi."

"Untuk beban pedagang sebanyak 393 ini kami mohon pak wali bisa membantu pedagang," tutur Simon.

Baca Juga: Gerakan Orangtua Asuh, Bantu Siswa dalam Memenuhi Kebutuhan Penunjang Sekolah

Menanggapi apa yang telah disampaikan Simon selaku perwakilan pedagang, Hendi pun meyakinkan Pemerintah Kota Semarang akan berkomitmen untuk memberi perhatian pada pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Salah satunya terkait tempat relokasi untuk 130 pedagang yang belum dapat segera menempati Pasar Johar.

Pasalnya, pedagang yang terkena musibah kebakaran itu sebagian besar merupakan pedagang Dasaran Terbuka (DT), yang masih harus menunggu renovasi Shopping Center Johar (SCJ).

"Jadi maksimal 1 Maret sudah bisa masuk. Pada 1 Maret sebanyak 130 pedagang yang belum dapat undian tadi ada di lapak sementara,” ungkap Wali Kota Semarang tersebut.

"Karena meruapakan kejadian insidental, maka pembangunan tempat relokasi akan menggunakan Biaya Tidak Terduga (BTT) yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang," lanjut Hendi.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Pemkab Semarang Terapkan PTM 50%

Di sisi lain, Hendi juga menekankan terus mengawal proses bantuan yang akan diberikan kepada para pedagang korban kebakaran pasar relokasi Johar di MAJT.

Sehingga dalam kesempatan rapat koordinasi tersebut dirinya sekaligus memastikan adanya bantuan yang akan segera diberikan kepada pedagang.

“Kita sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang termasuk Bank Jateng dengan CSR nya sampai 1 Milyar 72 juta, dari PDAM ada 350 juta, ada juga bantuan CSR dari salah satu perusda di provinsi Jawa Tengah, SPHCT sebanyak 150 juta."

"Mungkin memang tidak banyak, namun saya sampaikan bahwa ini adalah tanda tresno kita supaya panjenengan bisa memulai berjualan lagi,” tutur Hendi di hadapan para pedagang.

Baca Juga: Bupati Blora H Arief Rohman Minta Tim Penggerak PKK Ikut Kawal Pencegahan Kasus Covid-19

Dirinya kemudian menekankan soal transparansi sehingga nantinya bantuan yang diberikan akan dikirim ke rekening Bank Jateng yang dimiliki masing-masing pedagang.

“Bagi yang sudah memiliki rekening Bank Jateng kumpulkan ke Pak Nurkholis (Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang), bagi yang belum silakan hari ini atau besok buka rekening di Bank Jateng."

"Bantuan tambahan lainnya yaitu bantuan kredit yang bisa dipakai teman-teman untuk menambah modal kerjanya,” terang Hendi.

Selain itu untuk skema bantuan permodalan, Hendi menyebutkan Bank Jateng telah menyiapkan skema kredit milenial.

Dengan syarat antara lain berusia 21 tahun hingga 45 tahun, memiliki KTP, dan kios di pasar Johar, serta tidak memiliki pinjaman di bank lain untuk modal kerja.

Sedangkan skema lain yang ditawarkan oleh Bank Jateng adalah pinjaman sampai dengan 500 juta, serta skema kredit lain yang umum.***

Editor: Candra Kartiko Sari

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler