Pasat Tradisional Harus Dihiidupkan Kembali, Pemerintah Harus Menyiapkan Strategi Pemulihan Perekonomian

18 Agustus 2021, 08:04 WIB
Ilustrasi pasar tradisional. Seorang sopir kontainner keluhkan aksi oknum berseragam dan kawanan lainnya di Pasar Induk Caringin Bandung. /Pixabay

Portal Kudus-Ketua Lembaga Peduli Pasar dan Perdagangan (LPPP) Kabupaten Kudus Bin Subiyanto mengatakan kepada Suara Merdeka, Selasa 17 Agustus 2021 bahwa pasar tradisional harus kembali dihidupkan.

Selama pandemi, pedagang mengalami penurunan pendapatan.

Pemerintah harus menyiapkan strategi untuk memulihkan perekonomian dengan mengoptimalkan pasar tradisional kembali.

Baca Juga: Link Pengumuman PCPM BI 36 Hasil Seleksi Administrasi, Cek Hasil Seleksi PCPM BI Angkatan 36 Hari Ini!

Salah satunya adalah dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Sebagaimana dikutip Portal Kudus dari SuaraMerdeka dalam artikel berjudul Pedangan Belum ‘Merdeka’, Omzet Anjlok

''Protokol kesehatan harus diterapkan saat pandemi seperti sekarang ini,'' ujarnya.

Perekonomian kerakyatan harus dipulihkan kembali. Upacara bendera di Pasar Baru, Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Selasa 17 Agustus diharapkan dapat mengirimkan sinyal kepada pemerintah pusat untuk memperdulikan upaya peningkatan ekonomi rakyat.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Konstitusi Republik Indonesia 2021, Berikut Twibbon Hari Konstitusi Indonesia 18 Agustus

Meskipun tidak sekhidmat pitulasan di perkantoran, kegiatan tersebut merupakan tanda nasionalisme masih berkibar di pasar.

Kecintaan terhadap republik ini juga dimiliki mereka yang bergelut dengan bawang, daging, beras atau komoditas yang diperjualkan di pasar.

''Perekonomian rakyat dapat dipantau dengan aktivitas di pasar tradisional,'' imbuhnya.

Seorang pedagang daging di Pasar Baru, Herlina, mengaku masa pandemi merupakan masa sulit baginya. Tanpa merinci nominalnya, dia mengaku keuntungan anjlok sekitar 50 persen.

Baca Juga: Tanggal 18 Agustus Merupakan Hari Konstitusi Indonesia, Berikut Sejarahnya

''Ini masa-masa sulit bagi kami,'' imbuhnya.

Selain penanganan Covid 19, pihaknya berharap pemerintah menggelar langkah serius untuk membantu perekonomian pekerja informal. Selama ini penanganan Covid 19 terkesan hanya dapat diterapkan bagi pekerja formal.

''Kami tidak dapat melakukan work from home, karena pendapatan diperoleh dari berjualan setiap hari,'' imbuhnya.***(Anton WH/Suara Merdeka Muria)

 

Editor: Sugiharto

Sumber: Suara Merdeka Muria

Tags

Terkini

Terpopuler